SUMENEP, detikkota.com – Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumenep dan Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) setempat silang pendapat soal berapa cabor yang ikut serta dalam Porprov 2023.
KONI Sumenep memprioritaskan 8 cabor yang akan dibiayai. Alasannya, ketersedian anggaran terbatas. Akan tetapi, jika ada cabor yang ingin ikut, KONI mempersilahkan tetapi dengan mengunakan biaya sendiri
“Insyallah tetap dilaksanakan tahun ini.
Tinggal menunggu waktu pelaksanaan,” kata Ketua KONI Sumenep, Sutan Hadi Cahyadi, Kamis (9/3/2023).
Tahun kemarin, cabor yang menyumbangkan medali baik, emas, perak dan perunggu tetap menjadi prioritas untuk mendulang medali lagi.
Sutan, sapaan akrabnya, melanjutkan, pertimbangan mengadakan skala prioritas cabor itu karena anggaran tidak cukup untuk seluruh cabor.
“Makanya kami pilih yang memang prestasinya banyak. Biar semua cabor di Sumenep berlomba-lomba untuk mengumpulkan prestasi yang banyak,” lanjutnya.
Kepala Disbudporapar Sumenep, Mohammad Iksan, selaku pemberi anggaran mengatakan, semua cabor mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan biaya. Bukan malah harus dipilih-pilih.
“Saya sudah sampaikan kepada KONI jangan hanya membawa 8 cabor, kalau bisa semua cabor yang siap silahkan diberangkatkan, karena semua cabor punya hak yang sama,” tegasnya.
Jika alasan KONI karena keterbatasan anggaran, Disbudporapar menilai anggaran yang sudah disuntikan sebesar Rp 1 milyar itu sudah cukup.
“Mari hitung-hitungan dengan saya, makanya saya mengatakan itu cukup. Sementara dana yang masuk ke KONI Sumenep Rp3,3 miliar. Untuk Porprov Jatim 2023 sekitar Rp1,5 miliar. Taruh setiap cabor kasih Rp50 juta, kan cukup untuk akomodasinya. Makanya, jika KONI bilang tidak cukup, kan aneh,” jelasnya.(ali/red)