Listrik Sering Padam, Pemilik Canteng Koneng Merugi Puluhan Juta Dalam Sehari

Owner Batik Tulis Canteng Koneng

SUMENEP, detikkota.com – Pemadaman listrik di wilayah Desa Pangarangan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, mulai dikeluhkan warga setempat. Didik Haryanto yang merupakan warga Jl. Kartini Desa Pangarangan merasa dirugikan atas seringnya pemadaman listrik itu.

Pasalnya, akibat sering terjadinya pemadaman listrik oleh pihak PLN, batik tulis karya nya itu menjadi terhambat dan tidak bisa melakukan produksi.

“Pelayanan PLN sudah tidak memuaskan. Pelayanan PLN amburadul, tidak bagus, kecewa, buat saya tidak bisa berkarya hingga rugi puluhan juta,” kata Didik pemilik Batik Tulis Canteng Koneng, Selasa (26/04/2022).

Bahkan, ia mengatakan, bahwa banyak warga Desa Pangarangan itu cas HP dengan menghidupkan mobil.

“Orang-orang itu banyak yang ngecas hp di mobil, termasuk saya dan keluarga serta karyawan ngecas hp di mobil dari tadi malam sampai sekarang. Bayangkan semalem itu bensin kita banyak karena sudah tidak dimatikan sampai siang tadi ya habislah kita 300ribu. Buat ngecas hp saja kita harus nyalain mobil,” terangnya.

Dengan kejadian begitu, ia meminta kepada yang bertanggungjawab atas keberadaan PLN wilayah Sumenep agar segera dilakukan evaluasi dan memperbaiki pelayanan.

“Pelayanan sudah tidak maksimal alias amburadul. Saya minta PLN wilayah Sumenep ini dilakukan evaluasi, agar tidak merugikan orang banyak,” tandasnya.

Imam Musta’im selaku Kepala Produksi Canteng Koneng III juga merasa kecewa karena hasil produksinya tidak dapat dibuatkan sketsa, sketsa panduan jahit yang seharusnya menjadi uang tidak dapat menjadi uang.

“Anak-anak sudah dibuat lembur namun kenyataannya setelah lemburan selesai sketsanya tidak dapat dibuat, sementara lebaran sudah dekat konsumen sudah semua butuh tapi batik itu tidak bisa diberikan tanpa sketsa gambar jahitan yang sudah biasa kita buat untuk panduan jahit itu,” katanya.

Ia juga menyesalkan dengan kejadian pemadaman yang terlalu sering, bahkan hari ini, kata Imam, bukan cuma pemadaman saja tapi lama sekali dari malam hingga saat ini tidak kunjung selesai.

“Itu mengakibatkan pesanan banyak yang tertunda, banyak yang tidak berlanjut, banyak yang merasa kecewa dan tidak bisa diambil karena hari ini hari terakhir penerimaan barang dan segala macam pengiriman, sehingga ini membuat perusahaan merugi puluhan juta perhari,” katanya. (M/Red)