EKBIS  

Literasi Keuangan Diajarkan ke 3.525 Siswa SD di Sumenep Lewat Cha-Ching

Ardiansyah Ali Sochibi, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep.

SUMENEP, detikkota.com – Sebanyak 3.525 siswa dari 136 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sumenep mengikuti program literasi keuangan Cha-Ching Curriculum sepanjang tahun 2025. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Prestasi Junior Indonesia (PJI), yang bertujuan menanamkan pemahaman keuangan secara dini kepada anak-anak.

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Ardiansyah Ali Sochibi, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya mengajarkan siswa untuk menabung, namun juga bagaimana cara memperoleh uang secara benar, membelanjakannya dengan bijak, serta berbagi kepada sesama.

“Uang bukan sekadar alat tukar, tapi amanah yang harus dikelola dengan bertanggung jawab. Nilai inilah yang kami tanamkan sejak dini,” ujarnya, Selasa (5/8/2025).

Cha-Ching Curriculum telah diterapkan di Sumenep sejak 2024 dalam skala terbatas, melibatkan 120 guru dari 89 sekolah dan menjangkau 2.704 siswa. Melihat tingginya antusiasme dan hasil yang positif, Dinas Pendidikan memperluas cakupan program ini di tahun 2025.

Program ini menggunakan pendekatan yang menyenangkan dan kontekstual. Siswa belajar melalui cerita, lagu, permainan, serta pembiasaan akhlak, sehingga materi keuangan disampaikan secara ringan namun bermakna.

“Anak-anak tidak hanya belajar soal angka, tapi juga soal karakter dan etika dalam menggunakan uang,” tambah Ardiansyah.

Program ini juga mendorong keterlibatan aktif orang tua dalam proses pembelajaran. Mereka dilibatkan untuk mendampingi anak membentuk kebiasaan finansial yang sehat di rumah.

Menurut Ardiansyah, Cha-Ching Curriculum merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi generasi muda, terutama di tengah tantangan budaya konsumtif dan digitalisasi yang masif.

“Program ini adalah bagian dari pendidikan karakter agar anak-anak Sumenep tumbuh tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bijak secara finansial,” pungkasnya.