SUMENEP, detikkota.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyebut efisiensi anggaran bukanlah halangan dalam berinovasi untuk mengembangkan daerah, termasuk menggenjot perekonomian masyarakat.
Di tengah efisiensi anggaran ini, Pemerintah Kabupaten Sumenep berkomitmen untuk terus bekerja keras, berinovasi dan merancang berbagai strategi kreatif serta cerdas demi kesejahteraan masyarakat maupun kemajuan daerah.
Bupati Fauzi juga mengingatkan, khususnya yang berada di Pemkab Sumenep untuk tetap semangat dalam bekerja dan melayani masyarakat meski mengalami efesiensi anggaran di beberapa sektor.
“Teman-teman harus lebih bersemangat, ini tantangan yang membuat kita berpikir lebih keras, bekerja lebih keras, dan lebih kreatif. Dengan kondisi efisiensi ini, kita tetap harus bisa melakukan yang terbaik untuk masyarakat, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.
Bupati juga menjelaskan ada beberapa fokus dalam pemerintahan di Kabupaten Sumenep, diantaranya mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
Fauzi memaparkan pada tahun 2024 lalu, ada penurunan dalam pertumbuhan ekonomi, dari 5,35% menjadi 3,95% yang diantaranya disebabkan oleh kontraksi di sektor Minyak dan Gas (migas) dan kendala di bidang pertanian.
“Laju pertumbuhan ekonomi kita turun karena terkontraksi dengan laporan migas yang mengalami penurunan. Selain itu, sektor pertanian juga terdampak akibat transisi panjang dari tembakau. Tembakau memang mengalami kenaikan harga hingga 100%, tapi di sisi lain, padi dan ubi tidak mencapai target produksi yang diharapkan,” ungkapnya.
Untuk itu, di tahun 2025 ini pihaknya akan berupaya meningkatkan sektor pertanian di Sumenep, agar bisa menjadi tonggak utama perekonomian di Sumenep.
Lebih lanjut, ia menjelaskan penurunan di sektor pertanian tak lepas dari pengaruh kondisi cuaca serta pola tanam para petani dan tidak ada hubungannya dengan politik, seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Tahun 2025, pertanian harus kembali ditingkatkan. Tahun sebelumnya, banyak petani yang memilih menanam tembakau dua kali karena kondisi cuaca yang mendukung dan harga jual yang tinggi. Namun, hal ini berdampak pada produksi padi yang tidak optimal. Ke depan, kami akan memastikan ada keseimbangan dalam produksi pertanian,” tambahnya.
Tak hanya itu, sebagai upaya meningkatkan perekonomian daerah, Bupati Fauzi juga berencana akan mendorong berbagai program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Melalui cara itu, ia ingin masyarakat khususnya para pelaku UMKM bisa memaksimalkan potensi yang ada, baik dalam Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDM) sehingga mereka bisa berdaya dan secara bertahan mampu mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu terutama yang rentan terhadap fluktuasi ekonomi.
Menurutnya dengan cara-cara tersebut, Sumenep sudah memiliki langkah yang strategis untuk menggenjot perekonomian di tahun 2025 dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Dengan strategi yang tepat, kita bisa menghadapi tantangan ini dan tetap memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya.