Minta Perjelas Labelisasi Penerima PKH dan BPNT, Mahasiswa Demo Kadinsos P3A Sumenep

Selasa, 21 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlementer (Gempar) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (21/02/2023).

Mereka mendesak Kepala Dinsos P3A setempat memperjelas program labelisasi bagi penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Perjelas labelisasi PKH dan BPNT yang dijanjikan Kadinsos kepada publik,” kata korlap aksi, Mohammad Nor, saat orasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, berdasarkan hasil investigasi Gempar di lapangan masih banyak rumah penerima PKH dan BPNT yang belum ditempeli stiker label 2 program itu.

Sebelumnya, Dinsos PA3 setempat berencana melakukan labelisasi kepada setiap rumah penerima manfaat PKH dan BPNT. Tujuannya, untuk meminimalisir terjadinya penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran.

“Yang menjadi problem bertahun-tahun dan klasik bantuan sosial selama ini adalah ketepatan data penerima manfaat,” kata Nor.

Gempar menilai, sejak Achmad Zulkarnaen menahkodai Dinsos P3A Sumenep belum ada inovasi ataupun kebijakan yang mengarah pada pengentasan kemiskinan. Padahal, upaya pengentesan kemiskinan dengan problematikanya yang sangat kompleks dibutuhkan inovasi dan kreatifitas. Terutama soal pendataan yang masih carut marut yang berdampak pada kegagalan pengentasan kemiskinan.

“Pengentasan kemiskinan di Sumenep gagal total, Kadis Sosial harus bertanggungjawab,” tegasnya.

Aksi demonstrasi yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB itu berlangsung damai. Kadinsos Achmad Zulkarnaen juga tampak menemui massa aksi. Setelah berlangsung sekitar 2 jam, massa aksi membubarkan dengan tertib.

Ditemui pasca aksi demontrasi, Kadinsos Achmad Zulkarnaen menjelaskan bahwa program PKH itu bukan dari Dinsos, melainkan dari Kemensos RI. “Kami hanya diberi ruang untuk mengusulkan. Usulan itu bisa dari desa, bisa dari siapapun,” tuturnya.

Tahun ini, lanjut Zulkarnaen, ada sarat tambahan agar bisa masuk dalam usulan penerima program PKH, yakni data harus dimasukkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) terlebih dahulu. “Tidak bisa mengusulkan langsung dari kami, itu tidak bisa,” pungkasnya.(ali/red)

Berita Terkait

Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan
Gempa Sumenep 6,5 M Persempit Celah Reruntuhan Ponpes Sidoarjo, Korban Makin Terhimpit
Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan
Update Dampak Gempa: 132 Rumah Rusak, 6 Korban Luka di Sumenep
Gempa 6,5 SR Guncang Pulau Sapudi, Puluhan Rumah Rusak di Gayam dan Nonggunong
Operasi Dini Hari, Dua Pelaku Sabu Ditangkap di Arjasa Sumenep
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Bayi di Pegantenan Pamekasan
Pemkab Sumenep dan Universitas PGRI Bersinergi Kembangkan Pembangunan Daerah

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Pemkab Sumenep dan PT Elnusa Kerja Sama Pemanfaatan Lahan untuk Transportasi Kepulauan

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Bupati Fauzi Pastikan Penanganan Cepat Korban Gempa di Kepulauan

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:44 WIB

Update Dampak Gempa: 132 Rumah Rusak, 6 Korban Luka di Sumenep

Rabu, 1 Oktober 2025 - 10:01 WIB

Gempa 6,5 SR Guncang Pulau Sapudi, Puluhan Rumah Rusak di Gayam dan Nonggunong

Rabu, 1 Oktober 2025 - 00:31 WIB

Operasi Dini Hari, Dua Pelaku Sabu Ditangkap di Arjasa Sumenep

Berita Terbaru