Daerah  

Musda KNPI Sumenep Masih Tertunda, Ketua Tunggu Calon Siap Maju

Ketua DPN KNPI Kabupaten Sumenep, Syaiful Harir.

SUMENEP, detikkota.com — Ketua DPD KNPI Kabupaten Sumenep, Syaiful Harir, menegaskan bahwa Musyawarah Daerah (Musda) DPD KNPI Sumenep akan tetap dilaksanakan, namun menunggu kesiapan calon ketua yang bersedia maju. Hal ini disampaikan menanggapi berbagai informasi yang beredar di media sosial terkait waktu pelaksanaan Musda.

Menurut Syaiful Harir atau akrab disapa Aying, Musda semula direncanakan berlangsung pada Mei 2025 sebagaimana disepakati dalam Rapimpurda yang digelar di Batu. Bahkan, pada akhir April lalu, sempat dilakukan pleno dan muncul publikasi “coming soon” Musda DPD KNPI Sumenep. Namun hingga saat ini, belum ada satu pun calon ketua yang secara resmi menyatakan kesiapannya untuk maju.

Banner

“Percuma kalau saya paksakan Musda tapi tidak ada calon yang bersedia. Itu akan menjadi kendala tersendiri,” ujarnya, Senin (7/7/2025).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa hasil komunikasi dengan DPD KNPI Jawa Timur juga mengarah pada opsi perpanjangan masa kepengurusan. Opsi ini telah menjadi bahan diskusi dan sempat disepakati dalam koordinasi bersama, mengingat DPD KNPI Jawa Timur sendiri saat ini tengah melakukan proses perpanjangan.

Ia menegaskan bahwa dirinya siap melaksanakan Musda kapan pun, asalkan sudah ada satu atau dua kader, baik alumni maupun dari unsur organisasi kepemudaan (OKP), yang siap maju dengan dukungan resmi dari OKP-OKP di bawah koordinasi KNPI Sumenep.

“Musda itu tujuannya untuk regenerasi. Kalau tidak ada yang siap menggantikan, lebih baik ditunda dulu sembari mempersiapkan segalanya,” tegasnya.

Aying juga memastikan bahwa seluruh masukan dari berbagai pihak akan dibawa ke dalam rapat pleno DPD KNPI Kabupaten Sumenep untuk ditindaklanjuti. Ia pun menegaskan bahwa proses penjaringan calon tetap berjalan dan terbuka bagi siapa saja yang ingin maju.

“Silakan teman-teman bergerak, penjaringan terbuka. Kalau nanti ada calon, ya kita gelar Musda. Bahkan kalau ada dua atau tiga, ya biar saja bertarung secara fair di forum Musda,” pungkasnya.

Sementara itu, desakan agar Musda segera digelar datang dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo) Sumenep. Ketua DPC Kopindo, Dimas Wahyu Abdillah, menilai penundaan Musda sebagai bentuk inkonsistensi terhadap hasil Rapimpurda yang telah disepakati.

“KNPI Sumenep tidak menunjukkan komitmen terhadap hasil Rapimpurda. Ini mencerminkan adanya kepentingan pribadi yang justru menghambat proses demokrasi dalam organisasi,” kata Dimas.

Ia menegaskan bahwa Musda merupakan mekanisme penyegaran organisasi sebagaimana diatur dalam AD/ART KNPI, dan tidak semestinya ditunda tanpa alasan yang jelas. Dimas pun meminta agar KNPI Sumenep segera menindaklanjuti hasil Rapimpurda dan menjalankan mekanisme organisasi secara konstitusional.

“Organisasi ini milik bersama, bukan milik pribadi atau kelompok tertentu. Jika Musda terus ditunda, maka keberlangsungan kolektivitas OKP yang berhimpun di KNPI Sumenep bisa terganggu,” pungkasnya.

title="banner"
Banner