Oknum Guru Cabul Terancam Dipecat, BKPSDM Sumenep Tunggu Putusan Pengadilan

Selasa, 21 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Oknum guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) berinisial MH, pengajar di salah satu sekolah dasar negeri (SDN) Kecamatan Kangayan, Sumenep, Jawa Timur yang terseret kasus pelecehan seksual terhadap siswanya sendiri terancam dipecat.

Saat ini, pria asal Kecamatan Arjara itu sudah diberhentikan sementara, berdasarkan keputusan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (DKPSDM) Kabupaten Sumenep.

Kabid Penilaian Kinerja Aparatur dan Penghargaan (PKAP) BKPSDM Kabupaten Sumenep, Miftahol Arifin mengatakan, keputusan pemberhentian sementara merupakan bagian dari sanksi tegas. Namun, setelah yang bersangkutan mendapatkan kepastian hukum dari pihak berwenang, tidak menutup kemungkinan akan ada sanski susulan berupa penegakan disiplin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Kami masih menunggu putusan pengadilan. Untuk memastikan yang bersangkutan bersalah atau tidak,” jelasnya, Selasa (21/2/2023).

Dalam kasus ini pihaknya tidak perlu menelusuri kebenaran informasi lebih jelas di lapangan. Sebab, oknum guru tersebut sudah ditangani langsung pihak berwajib, dalam hal ini polisi. “Kami cukup mengacu pada bukti yang didapatkan polisi dan putusan dari PN”, tambahnya.

Miftahol menjelaskan, sanksi pidana dan sanksi disiplin aparatur sipil negara (ASN) merupakan dua hal berbeda. Akan tetapi, BKPSDM tetap akan menunggu putusan PN Sumenep mengenai sanksi pidana yang akan dijatuhkan.

”Putusan itu agar sanksi disiplin ASN yang akan diberikan dapat memiliki dasar yang kuat dan jelas,” imbuhnya.

Sementara itu, anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) Bidang Kajian, Slamet mengatakan kasus ini harus ditangani dengan serius. Sebab, kasus ini berkaitan dengan tindakan asusila. Lebih ironis, yang melakukan pencabulan adalah guru.

Slamet menyatakan, oknum guru cabul itu jelas mencederai marwah pendidikan, khususnya di Sumenep. Sangat pantas jika yang bersangkutan dipecat. Lebih-lebih, jika sudah ada putusan sah dari PN.

”Jika sudah ada putusan bersalah dari pengadilan, harus diberhentikan secara tidak terhormat,” pungkasnya.(red)

Berita Terkait

Wali Kota Ajak Warga Probolinggo Tingkatkan Kewaspadaan dan Jaga Kondusivitas
Pemkab Sumenep Gelar FGD Pengendalian Inflasi Daerah
Diskominfo Sumenep Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H
Pemkot Surabaya Beri Penghargaan kepada 37 Warga Penjaga Ketertiban Kota
Menjaga Masa Kini, Menyelamatkan Masa Depan: Penolakan Survei Seismik di Laut Kangean
Ngopi Bareng Wartawan, Wali Kota Aminuddin Paparkan Capaian Ekonomi dan Ajak Jaga Kondusivitas
Polsek Pasongsongan Ungkap Kasus Pencurian, Satu Pelaku Diamankan
Polres Pamekasan Ungkap 14 Kasus Narkoba, Libatkan 19 Tersangka Termasuk Pelajar

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 15:02 WIB

Wali Kota Ajak Warga Probolinggo Tingkatkan Kewaspadaan dan Jaga Kondusivitas

Kamis, 18 September 2025 - 13:50 WIB

Pemkab Sumenep Gelar FGD Pengendalian Inflasi Daerah

Kamis, 18 September 2025 - 13:48 WIB

Diskominfo Sumenep Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

Kamis, 18 September 2025 - 10:59 WIB

Pemkot Surabaya Beri Penghargaan kepada 37 Warga Penjaga Ketertiban Kota

Kamis, 18 September 2025 - 07:52 WIB

Menjaga Masa Kini, Menyelamatkan Masa Depan: Penolakan Survei Seismik di Laut Kangean

Berita Terbaru

Nenek Khotijah (59), warga Dusun Bajur Barat, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang dilaporkan hilang sejak Rabu malam (17/9/2025).

Peristiwa

Nenek di Pasean Pamekasan Hilang Usai Tinggalkan Rumah

Kamis, 18 Sep 2025 - 15:08 WIB