Pembangunan Bronjong di Jembatan Sasak Beusi Diduga Siluman, Tak Ada Papan Proyek

Sabtu, 23 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PURWAKARTA, detikkota.com – Pekerjaan pembangunan bronjong di Jembatan Sasak Beusi, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, diduga bermasalah. Hingga Sabtu (23/8/2025), di lokasi kegiatan tidak ditemukan papan proyek yang seharusnya berisi informasi anggaran, pelaksana, serta konsultan pengawas.

Ketiadaan papan proyek memunculkan pertanyaan masyarakat mengenai transparansi penggunaan anggaran. Warga kesulitan mengetahui sumber dana, nilai biaya, maupun pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan.

Seorang pemerhati publik menilai, dugaan pelanggaran tidak hanya terkait transparansi, tetapi juga menyangkut teknis pekerjaan. Ia menyebut indikasi penggunaan batu berkualitas rendah, pengurangan volume material, hingga metode kerja yang dinilai tidak memenuhi standar keselamatan. “Tanpa pengawasan yang jelas, kualitas proyek dikhawatirkan membahayakan masyarakat dan memperpendek usia bangunan,” ujar Ay.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hasil pantauan di lapangan memperlihatkan, material batu untuk bronjong bahkan dilempar dari atas jembatan setinggi kurang lebih 100 meter. Cara tersebut dinilai dapat merusak material dan membahayakan pekerja di bawah. Selain itu, campuran batu kali yang digunakan juga tampak tidak sesuai dengan standar konstruksi.

Saat dikonfirmasi, salah seorang pekerja menyatakan tidak mengetahui detail proyek, termasuk anggarannya. Ia hanya menyebut bekerja atas perintah seseorang yang dikenal dengan nama Ican atau Candra, yang disebut-sebut sebagai kontraktor.

Hingga kini belum ada penjelasan resmi dari kontraktor maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Purwakarta. Kepala Dinas PUTR, Didi Garnadi, diminta segera melakukan investigasi atas proyek ini.

Aktivis masyarakat menegaskan, bila terbukti ada penyimpangan, hal itu dapat membuka celah penyalahgunaan anggaran untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ia mendorong pemerintah daerah menjatuhkan sanksi kepada rekanan nakal dan tidak lagi memberi kesempatan menggarap proyek pemerintah.

Sampai berita ini diturunkan, pihak kontraktor maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi terkait pembangunan bronjong di Jembatan Sasak Beusi.

Berita Terkait

Bupati Fauzi Dorong Penghijauan Berkelanjutan, 1.300 Bibit Pohon Ditanam
Peringatan Hari AIDS Sedunia, Dinkes Tekankan Komitmen 3 Zero 2030
Maraknya Rokok Ilegal hingga Ponsel Terblokir Dibedah di Podcast Bromo FM
Akang Sunan Nilai Dugaan Penjebolan Waduk PT Garam Ancam Ketahanan Pangan Empat Desa
PPT PPA Lumajang Tegaskan Pentingnya Perlindungan Kelompok Rentan dalam Pemulihan Psikologis Penyintas Erupsi Semeru
Pengurus Rayon dan Anggota Baru Pagar Nusa Kota Sumenep Resmi Dilantik
Wabup Lumajang Tegaskan Peran Kader Posyandu dalam Upaya Penurunan Stunting
Ranu Sentong Jadi Pusat Gelaran Penganugerahan Kampung Wisata 2025 dan Launching Aplikasi Jelita

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 15:05 WIB

Bupati Fauzi Dorong Penghijauan Berkelanjutan, 1.300 Bibit Pohon Ditanam

Senin, 1 Desember 2025 - 19:07 WIB

Peringatan Hari AIDS Sedunia, Dinkes Tekankan Komitmen 3 Zero 2030

Senin, 1 Desember 2025 - 18:34 WIB

Maraknya Rokok Ilegal hingga Ponsel Terblokir Dibedah di Podcast Bromo FM

Senin, 1 Desember 2025 - 10:11 WIB

Akang Sunan Nilai Dugaan Penjebolan Waduk PT Garam Ancam Ketahanan Pangan Empat Desa

Senin, 1 Desember 2025 - 10:08 WIB

PPT PPA Lumajang Tegaskan Pentingnya Perlindungan Kelompok Rentan dalam Pemulihan Psikologis Penyintas Erupsi Semeru

Berita Terbaru