SUMENEP, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten Bangkalan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar Seminar Kajian Senjata Bedhil sebagai upaya melestarikan benda bersejarah sekaligus memperkuat nilai budaya lokal. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Bangkalan, Moh. Moawi, Senin (15/12).
Dalam sambutannya, Moh. Moawi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar yang dinilai menjadi wadah silaturahmi dan ruang diskusi mengenai sejarah serta nilai budaya senjata bedhil. Ia menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai bagian dari identitas daerah dan bangsa.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada para narasumber. Semoga kehadiran para pemateri dapat memberikan pemahaman yang lebih luas, khususnya tentang peran generasi muda dan pendidik dalam menjaga nilai sejarah, budaya, serta membangun karakter bangsa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Seminar tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Dr. Nanda Avalist, B.Sc., M.Sc., Hidrochim Sabarudin UP, SE, dan Agus Ngulwi. Para pemateri diharapkan dapat memberikan pandangan akademis maupun praktis terkait senjata bedhil sebagai warisan sejarah yang memiliki nilai budaya tinggi.
Moh. Moawi juga menekankan peran strategis generasi muda dalam pelestarian sejarah dan budaya. Menurutnya, pemuda tidak hanya dituntut bersikap kritis, tetapi juga mampu menghargai dan menjaga sejarah bangsanya.
“Generasi muda harus menjadi kekuatan moral, kontrol sosial, sekaligus agen perubahan dalam pembangunan nasional. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan tumbuh kesadaran untuk melestarikan benda-benda bersejarah yang memiliki makna budaya tak ternilai,” katanya.
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Seminar Kajian Senjata Bedhil resmi dibuka. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian warisan budaya serta memperkuat identitas sejarah Kabupaten Bangkalan.
Penulis : EDW
Editor : Red







