BANGKALAN, detikkota.com – Menyambut peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menggelar lomba kebersihan lintas sektor yang difokuskan pada pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Kegiatan ini tak sekadar bersifat seremonial, melainkan diarahkan sebagai langkah konkret dalam membentuk budaya lingkungan bersih di seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat.
Penilaian lomba yang dimulai sejak awal Agustus ini menitikberatkan pada sistem pengelolaan sampah, terutama pemisahan sampah organik dan anorganik.
“Fokus utama tahun ini adalah pengolahan sampah. Tidak cukup hanya bersih dan hijau, tapi harus ada sistem yang jelas,” kata Bambang Budi Mustika, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Bangkalan, saat melakukan penilaian di Kantor Dinas Kominfo, Selasa (5/8/2025).
Bambang menjelaskan, penilaian mencakup keberadaan surat keputusan (SK) petugas pengelola sampah, metode pemilahan dan pengolahan, serta kerja sama dengan pihak ketiga seperti Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R).
Menurutnya, lomba ini menjadi bagian dari program “Bangkalan Bherse Onggu” yang digagas Bupati Bangkalan untuk mewujudkan lingkungan bersih dan bebas sampah dari hulu hingga hilir.
Tim penilai terdiri dari tiga asisten Setda Bangkalan, yakni Bambang Budi Mustika (Asisten Perekonomian dan Pembangunan), dr. Nunuk Kristiani (Asisten Administrasi Umum), dan Ismed Efendi (Asisten Pemerintahan dan Kesra).
Menariknya, hasil penilaian tidak hanya diumumkan dalam bentuk pemenang, namun juga melalui sistem penandaan bendera: hijau untuk yang terbaik, merah untuk yang cukup baik, dan hitam bagi instansi yang dinilai belum serius dalam pengelolaan sampah.
“Bendera ini menjadi indikator komitmen. Kalau tanpa sistem dan SK, tidak ada jaminan keberlanjutan,” tegas Bambang.
Ia berharap, budaya pengelolaan sampah ini tidak hanya berlangsung selama momen HUT RI, tetapi berlanjut sebagai kebiasaan dalam tata kelola pemerintahan dan masyarakat Bangkalan.
Dengan pendekatan sistemik dan keberlanjutan, lomba ini diharapkan mampu mendorong perubahan nyata dalam pengelolaan lingkungan, sekaligus menjadikan peringatan kemerdekaan sebagai momen strategis untuk membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah yang terstruktur.