SUMENEP, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Bagian Perekonomian dan Sekretariat SDA Daerah menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengendalian Inflasi Daerah di Ruang Rapat Graha Arya Wiraraja, lantai II Kantor Bupati Sumenep, Kamis (18/9/2025).
FGD ini mengangkat tema “Memperkuat Sinergi dan Kolaborasi Menjaga Stabilitas Harga dan Ketersediaan Pasokan dalam Mendukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif di Kabupaten Sumenep”.
Plt Sekretaris Daerah Sumenep, Drs. Raden Ahmad Syahwan Effendy, membuka kegiatan sekaligus menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah dinamika ekonomi. Ia menyebut Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) harus memastikan pasokan beras, jagung, cabai, bawang, daging, telur, gula, hingga minyak goreng tetap aman dan terdistribusi lancar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Syahwan menambahkan perlunya optimalisasi data harga harian dan mingguan agar intervensi lebih tepat sasaran. Ia juga mendorong peningkatan koordinasi antarinstansi melalui rapat TPID untuk memetakan persoalan pasokan dan mencari solusi, termasuk memperkuat produksi lokal.
FGD menghadirkan narasumber dari Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur, Dedi Haryono, serta Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Agung Budilaksono. Keduanya menekankan pentingnya sinergi pemerintah daerah, pelaku usaha, dan lembaga keuangan dalam menjaga stabilitas harga serta ketersediaan pangan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi inklusif.
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, berharap forum ini menghasilkan langkah nyata pengendalian inflasi yang lebih efektif. “Sinergi lintas sektor diharapkan bukan hanya menjaga daya beli masyarakat, tetapi juga mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Penulis : Red
Editor : Red