SUMENEP, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama Persatuan Lawn Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) Sumenep menggelar Soengennep Open Tenis Yunior Tournament (Sountor) 2025 sebagai upaya mendukung pengembangan olahraga tenis lapangan di kalangan generasi muda.
Kejuaraan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, di Lapangan Tenis Sumekar, Kelurahan Pajagalan, pada Senin (28/07/2025). Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Sountor merupakan langkah strategis untuk menjaring bibit atlet potensial sejak usia dini.
“Kejuaraan ini bukan hanya untuk mencetak prestasi, tetapi juga untuk membentuk karakter dan jiwa sportivitas para atlet muda,” ujarnya.
Wabup menambahkan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh pembinaan olahraga sebagai investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia. Ia berharap melalui kegiatan ini muncul semangat dan motivasi baru bagi atlet junior agar terus berlatih secara disiplin dan berkelanjutan.
“Penting bagi atlet muda untuk menjunjung tinggi sportivitas dan semangat fair play, karena olahraga juga membentuk kepribadian yang baik,” jelasnya.
Kejuaraan Sountor 2025 diikuti lebih dari 90 peserta dari berbagai daerah, termasuk luar Kabupaten Sumenep. Mereka bertanding dalam beberapa kategori Kelompok Umur (KU), yakni KU 8, 10, 12, 14, dan 16 tahun, baik putra maupun putri, untuk nomor tunggal dan ganda.
Ketua panitia penyelenggara, Nurul Anwar, menyampaikan bahwa ajang ini juga menjadi sarana silaturahmi antar pecinta tenis junior dari berbagai wilayah.
“Kejuaraan ini telah terdaftar di PELTI Pusat sebagai turnamen resmi berskala nasional (TDP), sehingga menjadi wadah bagi atlet junior untuk unjuk kemampuan di level yang lebih tinggi,” ujarnya.
Adapun rincian peserta antara lain: KU 8 putra 10 orang, KU 10 putra 15 orang dan putri 18 orang, KU 12 putra 12 orang dan putri 10 orang, KU 14 putra dan putri 10 orang, serta KU 16 putra 16 orang dan putri 9 orang.
Dengan pelaksanaan Sountor 2025, Pemkab Sumenep berharap gairah olahraga di kalangan generasi muda semakin meningkat, sekaligus memperkuat komitmen daerah dalam pembinaan atlet usia dini.