SURABAYA, detikkota.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyalurkan bonus senilai Rp42,7 miliar kepada atlet dan pelatih yang berhasil meraih prestasi pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Penyerahan bonus digelar di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (8/10/2025) malam.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan Kota Pahlawan mempertahankan gelar juara umum Porprov Jatim untuk kesembilan kalinya. Ia menjelaskan bahwa penyaluran bonus dilakukan setelah proses verifikasi berlapis antara KONI Surabaya dan KONI Jawa Timur agar tepat sasaran.
“Setelah nama-nama diverifikasi oleh KONI, baru kami bagikan bonusnya. Kami ingin memastikan penerimanya benar-benar sesuai dengan hasil perolehan medali,” kata Eri.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Eri menambahkan, besaran bonus disesuaikan dengan jumlah medali yang diraih. Pemkot juga melakukan penyesuaian anggaran karena perolehan medali perak melebihi perkiraan awal.
Selain itu, meskipun ada cabang olahraga yang tidak diakui dalam hasil akhir Porprov, seperti Cabor Anggar, Pemkot tetap memberikan bonus sebagai bentuk penghargaan kepada para atlet.
“Walaupun tidak diakui dalam hasil akhir, atlet yang sudah berjuang tetap kami beri bonus. Nilainya memang berbeda, tapi penghargaan moralnya tetap sama,” ujarnya.
Menurut Eri, bonus tersebut bukan semata bentuk penghargaan finansial, tetapi juga apresiasi atas perjuangan para atlet yang telah mengharumkan nama Surabaya.
“Atlet Surabaya tidak bisa dibeli dengan uang. Bonus ini adalah bentuk penghargaan atas dedikasi mereka menjaga marwah Kota Surabaya,” tegasnya.
Eri juga menargetkan 250 medali emas pada Porprov X Jatim 2027 mendatang yang akan digelar di Surabaya.
Ketua KONI Kota Surabaya Hoslih Abdullah menyampaikan bahwa dalam Porprov IX Jatim yang berlangsung di Malang Raya pada 28 Juni–5 Juli 2025, Surabaya berhasil meraih 198 emas, 133 perak, dan 138 perunggu.
“Target awal kami 200 emas. Kalau medali dari Cabor Anggar dihitung, sebenarnya total emas Surabaya mencapai 201,” ujarnya.
Hoslih menjelaskan, penetapan penerima bonus didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Peraih Medali dari KONI Jawa Timur untuk memastikan keabsahan data atlet. Mekanisme yang tertib itu membuat Surabaya menjadi salah satu daerah tercepat dalam pencairan bonus dibanding kota dan kabupaten lain.
Salah satu penerima bonus, atlet judo berusia 13 tahun Cyrila Aurora Khanza Paramesti, mengaku bangga atas penghargaan tersebut. “Rasanya senang sekali. Ini memotivasi saya untuk terus berlatih dan berprestasi,” ucap siswi SMPN 15 Surabaya itu.
Khanza menegaskan, bonus bukan hal utama baginya. “Yang terpenting adalah prestasi dan bisa mengharumkan nama Surabaya. Ke depan, saya ingin mempersembahkan medali emas,” pungkasnya.
Penulis : Sur
Editor : Red