SUMENEP, detikkota.com – Jumlah pengunjung Asta Tinggi, kompleks pemakaman para raja Sumenep, menurun di awal pekan pertama Ramadan 1444 H. Pamandangan itu berbeda dengan beberapa hari menjelang bulan puasa, yang dipadati peziarah.
Pantauan di lokasi, beberapa orang terlihat memasuki areal Asta Tinggi. Namun, jumlahnya tidak begitu banyak. Disinyalir, pengunjung yang datang berasal dari sekitar Sumenep. Meski ada sebagian kecil datang dari luar daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep, Mohammad Iksan mengatakan, bahwa pengunjung Asta Tinggi sejak hari pertama Ramadan memang mengalami sedikit penurunan.
“Namun sejak kemarin, hari ketiga Ramadan, pengunjung kembali berangsur naik. Meski jumlahnya tidak seperti beberapa hari sebelum bulan puasa”, jelasnya, Minggu (26/3/2023).
Menjelang Ramadan, lanjutnya, jika dalam 1 hari, biasanya jumlah pengunjung Asta Tinggi berkisar 1.000 orang. Namun hari-hari menjelang Ramadhan, jumlah pengunjung naik menjadi 2.000 orang per hari.
“Jumlah pengunjung ke Asta Tinggi ini memang selalu meningkat setiap tahun, saat menjelang Ramadan. Bisa jadi karena ini menjadi semacam tradisi menyambut datangnya bulan suci dengan ziarah,” jelasnya.
Menurutnya, para pengunjung Asta Tinggi sebagian besar dari luar Madura. Mereka berziarah, mengirimkan doa, sekaligus berwisata religi di Kabupaten Sumenep.
“Di Sumenep peziarah tidak hanya ke Asta Tinggi. Mereka juga ke Asta Sayyid Yusuf di Kecamatan Talango, ke Asta Ghumu’ di Kecamatan Kalianget, dan Masjid Jamik di Kecamatan Kota Sumenep,” imbuhnya.
Meningkatnya jumlah pengunjung ke objek-objek wisata religi ini sangat dirasakan sejak Presiden RI, Joko Widodo resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait Covid-19.
“Jumlah pengunjung wisata religi ke Sumenep tahun 2022 sekitar 1.037.000 orang. Tahun ini, kami optimis akan lebih banyak karena PPKM sudah dicabut,” pungkasnya.(red)