SUMENEP, detikkota.com – Komunitas Petani Milenial Sumenep terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kemandirian petani melalui inovasi ramah lingkungan.
Dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Membangun Kemandirian Petani melalui Inovasi Pupuk Organik”, mereka membahas manfaat pupuk NPK Organik sebagai alternatif solutif atas kelangkaan pupuk kimia yang kerap terjadi.
Ketua Petani Milenial Sumenep Abd. Halim, menyampaikan bahwa pupuk NPK Organik yang dikembangkan komunitasnya berbasis mikroba unggulan. Mikroba ini mampu meningkatkan penyerapan fosfat oleh tanaman, menekan penyakit tanaman akibat jamur dan bakteri, serta memperbaiki struktur tanah dan kualitas air.
“NPK Organik bukan hanya solusi atas kelangkaan pupuk kimia, tetapi juga bentuk ikhtiar kami menuju pertanian yang berkelanjutan dan mandiri,” ungkap Halim, Selasa (17/06) kemarin.
Halim menambahkan, cara penggunaan pupuk NPK Organik sangat praktis. Petani cukup menyemprotkan atau merendam pupuk ini bersama bibit sebelum tanam.
Pakar pertanian Dr. Slamet menegaskan pentingnya kembali ke sistem pertanian alami. Menurutnya, tanah yang selama ini terlalu bergantung pada pupuk kimia memerlukan proses pemulihan agar tetap produktif.
“NPK Organik membawa pesan ekologis. Dari alam, kembali ke alam. Kita perlu memulihkan tanah agar tetap subur tanpa ketergantungan pada pupuk sintetis,” ujar Slamet.
Asisten Tim Ahli Bupati Bidang Pertanian M. Ridwan menyampaikan bahwa inovasi tersebut mencerminkan perubahan pola pikir petani muda, dari pola konsumtif menuju produktif dan mandiri.
“Inovasi NPK Organik menunjukkan bahwa petani milenial tidak hanya bekerja di lahan, tetapi juga berpikir strategis untuk menciptakan solusi,” katanya.