SUMENEP, detikkota.com – Polisi akan segera panggil saksi-saksi pelapor terkait kasus dugaan penyerobotan tanah milik Warga Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Diketahui Maswati (43), asal Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, melaporkan CV Karya Kembar yang beralamat Jl Raya Manding, Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep.
Berdasarkan laporan Nomor: TBL-B/285/XI/RES.1.2 124./2020/RESKRIM/SPKT Polres Sumenep tertuang dalam laporan polisi nomor: LP-B/285/XI/RES.1.2 124./2020/RESKRIM/SPKT Polres Sumenep tertanggal 18 Desember 2020.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
AKP Dhany Rahadian Basuki, Kasat Reskrim Polres Sumenep mengatakan, kasus dugaan penyerobotan tanah yang di lakukan oleh pekerjaan proyek pelebaran jalan yang ada di Desa Matanair saat ini masih menunggu proses pemanggilan saksi dari pihak pelapor terkait keberadaan tanahnya.
“Pemanggilan saksi satu tidak cukup, saksi lain termasuk Camat dan Kadesnya,” kata Dhany, saat ditemui diruang kerjanya, Sabtu (23/1/2021).
Sedangkan untuk pemanggilan terlapor, Kasat Reskrim masih menunggu proses pemanggilan saksi pemilik tanah yang diserobot oleh proyek tersebut, sehingga pihaknya masih menunggu hasil dari penyidiknya.
“Terlapor (CV Karya Kembar, red) masih belum, untuk lebih jelasnya tanyakan ke penyidiknya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ghazali Kepala Desa Matanair, dikonfirmasi terpisah waktu lalu menuturkan, proyek pelebaran jalan tersebut sudah disosialisasikan sejak tahun 2018-2019, oleh Camat Rubaru, tapi selama dua tahun pengerjaannya gagal dan baru tahun 2020 ini terlaksana.
“Dua tahun gagal, bahkan masyarakat ada yang bilang pak camat bohong cuma sosialisasi terus, tapi tidak ada buktinya, bagitu kata mereka,” terang Ghazali.
Selain itu, dia menjelaskan, sosialisasi sudah berkali-kali, mungkin yang punya CV tidak ada etika atau komonikasi yang baik dengan pemilik tanah, selain itu juga ada tanaman yang ditebang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
“Meraka merasa kecewa, itulah salah satu faktor yang berbuntut panjang, kira-kira begitu menurut saya,” jelasnya.
Ditanya terkait warganya yang melaporkan kejadian ini ke Polres Sumenep, dia mengatakan, bahwa warganya itu tidak ada koordinasi dengan pihak Desa.
“Maaf saya tidak mau ikut urusan orang lain, yang bersangkutan gak ada koordinasi sama saya juga,” tukasnya. (Md)