SUMENEP, detikkota.com – Sepanjang 2024, Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mencapai 1.323 kasus, dengan angka kematian sebanyak 10 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep, drg. Eliya Fardasah melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Achmad Syamsuri, merinci, dengan angka kematian sebanyak 10 orang, yakni pada Januari ada 2 orang, Februari 2 orang, Maret 2 orang, Juli 2 orang, Oktober 1 orang, dan November 1 orang.
Syamsuri menjelaskan, bahwa Kasus DBD di Kabupaten Sumenep ini, belum bisa dikatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Bahkan, di Desember 2024, tercatat ada 15 kasus DBD.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi ini belum dikatakan KLB, karena dianggap dalam batas kewajaran. Yang termasuk KLB itu jika dalam kurun waktu satu bulan terjadi lonjakan DBD yang signifikan, dengan angka kematian yang sangat tinggi,” tuturnya, Senin (06/01/2025).
Lanjut Syamsuri mengungkapkan, saat ini pihaknya memasifkan sosialisasi melalui penyebaran pamflet, dengan menggandeng lintas sektor, lintas program, kebersamaan woro-woro dengan Babinsa serta Bhabinkamtibmas dan desa. Itu dilakukan untuk menekan penyebaran DBD ini.
“Terpenting itu adalah peran serta masyarakat untuk paham mengenai manfaat Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” ungkapnya.
Berdasarkan data yang masuk ke Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, Kecamatan yang rawan kasus DBD adalah Saronggi dan Bluto.
“Sekarang masing-masing Puskesmas sudah memetakan desa mana saja yang banyak kasus DBD, sehingga kami fokus ke wilayah tersebut. Kemudian kami melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE),” tukasnya.