MOJOKERTO, detikkota.com – Pegawai perempuan Tenaga Harian Lepas (THL) Kantor Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto beberapa bulan terakhir menjadi bahan omongan miring oleh pegawai dan staf kecamatan setempat serta masyarakat sekitar.
Hal tersebut adanya dugaan bahwa oknum THL sering lembur malam hari di kantor kecamatan tetapi disinyalir kuat hanya dibuat kedok belaka.
Sumber terpercaya mengatakan kepada media online, oknum THL berinisial MY sering lembur malam. Dalam satu Minggu yang bersangkutan lembur 1 sampai 2 hari. Biasanya dilakukan antara hari Senen sampai Rabu.
“Masak yang lembur hanya, MY, MY dan MY, kan dia masih THL, sedangkan yang sudah Aparatur Sipil Negara (ASN) juga perlu lembur,” ungkap sumber terpercaya itu yang wanti-wanti namanya tidak mau dicatut.
Ditempat yang sama sumber lain juga membeberkan kepada media ini, MY itu orangnya sok kuasa, mentang-mentang jadi kepercayaan camat. “Mayoritas Pegawai dan staf Kecamatan Sooko, tidak ada yang suka dengan kelakuan dan tingkahnya yang menyebalkan itu, semua dianggap seperti angin lalu,” beber sumber yang lain.
Adanya hal itu, MY mengamini kalau sering lembur malam. “Ketika lembur malam, saya diantar dan ditemani suami,” kata MY, yang didampingi suami dan temannya dari Koramil, saat dikonfirmasi media di ruang kantor Kecamatan Sooko, Rabu (27/1/2021).
Masih MY, terkait siapa yang lembur, itu tergantung pak camat, tidak harus ASN dan tidak semua orang boleh tau, apa yang saya lembur kan.
“Saya sering lembur, mulai dari camat Harsono, Ustadzi Rois, Nurhono, Subandi dan Plt Narulita, tidak ada persoalan, dan baru kali ada permasalahan, bahkan ini kali yang ke dua,” tambah Pegawai THL yang mempunyai Paras Cantik tersebut.
Dikatakan MY, saya lembur tidak ada kaitannya dengan pekerjaan kantor, melainkan mengerjakan pekerjaan usaha pak camat.
“Pak camat itu punya banyak usaha, dan saya disuruh lembur, di luar pekerjaan kantor,” jelas perempuan usia sekitar 30 tahun tersebut.
Ditempat yang sama, Maslucman Camat Sooko Kabupaten Mojokerto, terkesan memojokkan beberapa awak media.
“Jadi wartawan mbok seng pinter ( Yang pintar, red), kalau mau kerjasama, jangan seperti itu, seakan-akan saya jadi sapi perah,” ungkap Maslucman, yang di dampingi MY, Suami MY dan temannya serta Kapolsek Sooko saat dikonfirmasi bersama awak media lain di ruang kerjanya, Rabu (27/1/2021).
Awak media ini ia kira sudah menerbitkan berita miring dan menulis dugaan perselingkuhan atau Fair lewat WhatsApp.
Saat awak media minta bukti Screenshot konfirmasi yang ada tulisan dugaan perselingkuhan atau Fair, MY dan Camat tidak bisa menunjukkan.
Dikonfirmasi, terkait persoalan lembur yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan kantor, Maslucman, camat Sooko hanya diam.
Hingga berita ini ditulis awak media lain belum mendapatkan klarifikasi yang jelas dari Maslucman, Camat Sooko, tentang persoalan yang menjadi tanda kutip di lingkup kantor Kecamatan dan masyarakat sekitar. (Redho)