SUMENEP, detikkota.com – Viral, gambar H. Moh Hosni berpasangan dengan politisi Partai Demokrat H. Suhartono sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep 2024. Gambar dua tokoh politik itu telah menyebar disejumlah media sosial.
Salah satunya di facebook. Adalah pemilik akun Sofyan Hadi yang ikut mengunggah banner bergambar dua poltisi tersebut, lengkap dengan gambar parpol Nasdem dan Partai Demokrat dibagian atas.
Pada bagian bawah banner itu terdapat tulisan yang sangat mencolok warna putih bertuliskan “Menuju Sumenep Adil Makmur” dan tulisan warna merah berisi kalimat,”Gerakan Perubahan dan Perbaikan 2024,”.
Dibagian bawah gambar pada banner dua sosok tersebut, juga terpampang jelas tulisan “H Suhartono, Calon Bupati Sumenep – H Moh Hosni Calon Wakil Bupati Sumenep.
Belakangan memang tersiar kabar bahwa kedua sosok politisi tersebut melakukan Safari Politik dan komunikasi politik dilintas parpol.
Untuk diketahui, H. Muh Hosni merupakan Ketua DPD NasDem Sumenep dan H. Suhartono alias Haji Nono merupakan pengusaha sukses dan Anggota DPRD Sumenep priode 2019-2024.
“Oiyaaa siaaaap pak fer,” demikian H. Muh Husni merespon banner yang dikonfirmasikan media ini melalui WA Pribadinya, Minggu. Dilansir dari maduraexpose.
Ditanya apa obsesinya jika benar-benar terpilih menjadi Kepala Daerah, baik sebagai Bupati atau Wakil Bupati periode mendatang, pengusaha muda tajir ini mengaku semata-mata untuk pengabdian.
“Mengabdi kemasyarakat, membangun kesetaraan antar daratan dan kepulauan, saya ikhlas mengabdi,” ujarnya.
Sementara H. Nono dihubungi melalui WhastApp pribadinya merespon santai dengan jawaban yang sangat diplomatis.
“Mohon doanya, moge2 terbaik buat Sumene,” katanya melalui pesan yang diterima, Minggu.
Sejumlah pihak menilai, pertarungan Pilkada Sumenep tahun ini diprediksi akan lebih rumit dari pilkada Sumenep, karena imbas Pemilu 14 Februari 2024.
Itu terlihat dari komposisi perolehan Pemilu 2024 di Kabupaten Sumenep, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dimungkinkan mencapai 6 kursi, Partai Demokrat 7 Kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) 6 Kursi, Partai Gerindra 2 kursi, PBB 1 kursi.
Kemudian PKS 2 kursi, dan Hanura 1 kursi dan partai NasDem sebanyak 5 kursi. Sementara perolehan kursi dan suara terbanyak “diborong” oleh PDI Perjuangan sebanyak 11 kursi.