SURABAYA, detikkota.com — Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima kunjungan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL) Benowo, Selasa (7/10/2025). Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari secara langsung sistem pengolahan sampah menjadi energi listrik yang telah diterapkan di Kota Surabaya.
Wali Kota Eri menjelaskan, kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan antar kepala daerah di Danantara yang membahas pemanfaatan teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik. Surabaya, kata dia, ditunjuk sebagai kota percontohan nasional dalam penerapan sistem tersebut.
“Setelah pertemuan di Danantara, banyak daerah yang ingin melihat langsung bagaimana proses pengolahan sampah menjadi energi listrik di Surabaya. Insyaallah seluruh pembiayaannya akan di-cover oleh Danantara,” ujar Eri.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, PSEL Benowo menggunakan teknologi gasifikasi, bukan insinerator, karena Kementerian Lingkungan Hidup tidak merekomendasikan penggunaan insinerator yang menghasilkan emisi berbahaya bagi lingkungan.
“Dulu Surabaya sempat menggunakan dua sistem, insinerator dan gasifikasi. Namun kini kita hanya menggunakan gasifikasi karena lebih ramah lingkungan,” jelasnya.
Eri juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat melalui Danantara akan memberikan pembiayaan bagi daerah yang memproduksi lebih dari 1.000 ton sampah per hari, dengan kewajiban menyediakan lahan minimal lima hektar. Namun, Surabaya tidak termasuk dalam penerima pembiayaan karena memiliki kekuatan fiskal daerah yang tinggi.
“Surabaya diminta tetap menggunakan pembiayaan dari APBD karena fiskalnya mencapai 73 persen. Jadi, kita tetap menjalankan inovasi ini secara mandiri,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi pengelolaan PSEL Benowo yang dinilai efisien dan ramah lingkungan. Ia menyebut, tipping fee pengelolaan sampah di Surabaya tergolong rendah dibandingkan daerah lain.
“Di banyak daerah tipping fee-nya mencapai Rp500–Rp600 ribu per ton, sedangkan di Surabaya hanya sekitar Rp290 ribu per ton. Ini sangat efisien,” kata Bupati Halim.
Menurutnya, daerah lain perlu belajar dari Surabaya dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah modern yang efisien secara biaya dan berkelanjutan bagi lingkungan.
Penulis : Sur
Editor : Red