MALANG, detikkota.com – Pemerintah Kota Malang meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bango Tahap I pada Selasa (5/8/2025). Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berlokasi di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, ini mulai beroperasi dengan kapasitas awal 200 liter per detik (LPS) dan ditargetkan mencapai 500 LPS pada 2029.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyatakan bahwa kehadiran SPAM Bango merupakan bagian dari komitmen pemkot dalam menyediakan air bersih berkualitas dan merata melalui program Dasa Bakti Ngalam Nyaman. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan air permukaan untuk mengurangi ketergantungan terhadap air tanah.
“Kita ingin memastikan masyarakat mendapat air berkualitas yang layak konsumsi. Pembangunan SPAM Bango adalah bentuk dukungan terhadap kemandirian air,” ujarnya.
Wahyu juga menambahkan bahwa SPAM Bango menjadi solusi strategis dalam menjaga ekosistem dan mencegah penurunan muka tanah akibat eksploitasi air tanah berlebih.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Fahmi Hidayat, menyebut proyek ini selaras dengan target SDGs nomor 6 serta Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2024 tentang percepatan penyediaan air minum. Ia menegaskan bahwa teknologi pengolahan yang digunakan tergolong mutakhir dan ramah lingkungan.
“Sistem pengolahan lumpur di SPAM Bango adalah yang kedua di Indonesia setelah Jakarta,” jelasnya.
Fahmi juga menyatakan bahwa seluruh izin operasional, mulai dari amdal hingga perizinan sumber daya air, telah dipenuhi. Setelah melalui masa uji coba dua bulan, SPAM Bango mulai beroperasi secara komersial sejak 1 Agustus 2025 dan kini telah dimanfaatkan oleh masyarakat melalui distribusi PDAM.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta, Priyo Sudibyo, menuturkan bahwa SPAM Bango dengan kapasitas 200 LPS mampu melayani sekitar 20 ribu sambungan rumah (SR). Untuk itu, pihaknya tengah menjalankan program promo pemasangan baru dengan potongan biaya 50 persen dan menargetkan seribu SR dalam waktu dekat.
Priyo memastikan air hasil olahan SPAM Bango telah memenuhi standar kualitas, bahkan melebihi ketentuan yang tercantum dalam Permenkes No. 2 Tahun 2023. “Uji coba menunjukkan hasil optimal dengan pH 7, ini adalah air siap minum,” pungkasnya.