Tak Kuasa Menahan Amarah Air Mata Keluarga Bocah Korban Pembunuhan Tumpah

Senin, 30 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Keluarga bocah 4 tahun korban pembunuhan bersama masyarakat saat menuntut keadilan di depan Pengadilan Negeri Sumenep

Foto: Keluarga bocah 4 tahun korban pembunuhan bersama masyarakat saat menuntut keadilan di depan Pengadilan Negeri Sumenep

SUMENEP detikkota.com– Tidak kuasa menahan amarah berpalut pilu, atas nasib maalang yang dialami sepupunya, bocah perempuan berumur 4 tahun Silvi Nur Indah korban pembuhuhan di Kabupaten Sumenep ,Madura, Jawa Timur air mata keluarga korban tumpah

Hal itu terlihat dari wajah kakak sepupu korban Khofifah saat memberikan keterangan kepada wartawan selepas aksi demonstrasi di depan Pengadilan Negeri Sumenep Jln KH Mansur No 49 Sumenep Senin, 30 Agustus 2021

Khofifah juga meminta Majelis Hakim untuk memberikan keadilan kepada korban. Dengan menjatuhi hukuman maksimum terhadap pelaku secara

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya meminta Majelis Hakim untuk menghukum yang berat bagi pelaku,” ucapnya sambil berlinang air mata. Senin (30/28/2021)

Karena menurutnya, apa yang dilakukan oleh pelaku terhadap sepupunya tersebut, sudah diluar batas kemanusiaan. Apalagi kata dia, bocah mungil yang masih asyik dengan mainanannya itu dalam kondisi yatim piatu karena ditinggal ayahnya saat korban masih berumur 1 tahun

“Saya tidak terima adik saya (Indah) dibunuh secara tidak manusiawi. 4 hari baru ditemukan didalam sumur tentu tidak terima jika pelaku hanya dihukum 15 tahun,” ujarnya.

Untuk diketahui, beberapa bulan yang lalu sempat menghebohkan jasad bocah 4 tahun bernama Selvy Nur Indah Sari ini ditemukan berada di dalam karung di dasar sumur. Sebelum ditemukan tewas, Ia lebih dulu dinyatakan hilang selama 4 hari.

Sementara itu, Kuasa Hukum dari korban Syafrawi mengatakan, sejak awal kasus ini bergulir Peradi Madura telah memberikan bantuan hukum kepada korbam. Karena menurutnya, peristiwa pidana pembunuhan bocah 4 tahun itu. Merupakan sesuatu yang sangat luar biasa karena korbannya anak dibawah umur. “Hari ini sidang ketiga dengan agenda pemeriksaan saksi,” kata Syafrawi.

Senada dengan keluarga korban Syafrawi, berharap kepada penegak hukum khususnya Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Hakim betul memutus kasus ini seadil-adilnya. (TH)

Berita Terkait

Awal Musim Hujan, Petani di Sumenep Mulai Tanam Jagung
Pekerjaan Drainase di Desa Cibebber Purwakarta Dinilai Berkualitas dan Sesuai Spesifikasi
Satlantas Polres Sumenep Edukasi Wajib Pajak Terkait Prosedur STNK di KB Samsat
Ketua P4TM Haji Her Raih Penghargaan Figur Akselerator Kemajuan 2025 di detikJatim Awards
Wali Kota Surabaya Minta Warga Tidak Tutupi Saluran Air untuk Atasi Banjir
Poktan Madusari Dua Realisasikan Program Upland Nanas, Kades Kumpay: “Wujud Nyata Majukan Icon Kota Subang”
Wali Kota Surabaya Instruksikan Penindakan Pelaku Vandalisme Mural di Gubeng Pojok
Kapolres Sumenep Tegaskan Kesiapan Personel dan Sarpras Hadapi Potensi Bencana

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 17:35 WIB

Awal Musim Hujan, Petani di Sumenep Mulai Tanam Jagung

Kamis, 6 November 2025 - 12:52 WIB

Pekerjaan Drainase di Desa Cibebber Purwakarta Dinilai Berkualitas dan Sesuai Spesifikasi

Kamis, 6 November 2025 - 11:32 WIB

Satlantas Polres Sumenep Edukasi Wajib Pajak Terkait Prosedur STNK di KB Samsat

Kamis, 6 November 2025 - 11:16 WIB

Ketua P4TM Haji Her Raih Penghargaan Figur Akselerator Kemajuan 2025 di detikJatim Awards

Kamis, 6 November 2025 - 10:43 WIB

Wali Kota Surabaya Minta Warga Tidak Tutupi Saluran Air untuk Atasi Banjir

Berita Terbaru

Petani di Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto, mulai menanam jagung di awal musim hujan.

Daerah

Awal Musim Hujan, Petani di Sumenep Mulai Tanam Jagung

Kamis, 6 Nov 2025 - 17:35 WIB