YOGYAKARTA, detikkota.com– Kementrian Agama menggembleng Sebanyak 50 pelajar dari berbagai Madrasah se-Indonesia yang berada dinaungan Kemenag guna menjadi duta harmoni moderasi Agama
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari langkah pencegahan, untuk menangkal radikalisme dan intoleransi sejak dini utamanya dikalangan pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa
Menurut Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Prof Dr HM Ali Ramdhani, mengatakan pihaknya memotret dalam era digital seperti sekarang ini, banyak Jargon-jargon yang dapat menyesatkan dan rawan menjadikan seorang terpapar radikalisme. Sebagai generasi penerus penting kiranya, untuk diberikan pendidikan wawasan kebangsaan yang baik. Dengan maksud kedepannya mampu menjadi nilai-nilai kemajukan di Indonesia
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Generasi muda harus memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Penanaman nilai-nilai moderasi beragama akan menjadi benteng dari maraknya penyebaran faham radikalisme di dunia nyata maupun maya,” papar Ramadhani saat saat membuka secara daring Pelatihan Mentoring Motivator Muda Moderasi Beragama. Kamis (7/10/2021).
Direncanakan kegiatan ini akan berlangsung selama empat hari di Hotel Royal Malioboro, Provensi Daerah Istomewa Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti 50 siswa Madrasah Aliyah (MA) negeri maupun swasta yang mewakili 34 provinsi se-Indonesia. Mereka lolos seleksi tahap pertama yang diikuti 751 siswa, kemudian tersaring lagi dari 100 siswa di tahap berikutnya.
Selain itu kegiatan ini, menurutnya, tidak hanya pada tataran konsep, tapi sesuai konteks dengan daerah siswa masing-masing agar dan terus dimonitoring agar kelak menjadi agen-agen moderasi beragama dan pemimpin di daerah masing-masing
Sementara itu Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendis Kemenag Prof Dr H Moh. Isom Mag. meyampaikan, pihaknya berupaya merekrut kader-kader muda untuk membuat program-program dan rencana aksi ke masyarakat, agar menanamkan nilai-nilai moderasi beragama.
“Duta harmoni mengajak seluruh warga bangsa supaya benar-benar memuliakan sesama manusia tanpa membeda-bedakan asal, warna kulit, agama, dan latar belakang lainnya,” tuturnya.
Tidak lupa Moh. Isom juga mengingatkan, negeri ini diabgnun oleh para pendiri bangsa telah di tengah segala keragaman. Hal itu Itu merupakan fundamentak bernegara yang harus dirwat.
“Kita harus saling memuliakan, semua mahluk Tuhan yang mulia. Duta-duta harmoni akan menyuarakan sikap-sikap ini agar kita semua tidak terkontaminasi oleh indoktrinasi yang sekarang marak,” tutupnya. (TH)