News  

Poliwangi Kembangkan Mikrohidro Portabel Di Desa Tamansari

BANYUWANGI, detikkota.com – Dosen pendamping asal poliwangi turun langsung ke rumah-rumah warga, hal tersebut di lakukan guna memberikan pemahaman tentang Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) merupakan salah satu alternatif pembangkit listrik skala kecil.

PLTMH dapat diterapkan di daerah pedesaan yang memiliki ketersediaan aliran sungai dengan debit yang kontinu walaupun dengan tinggi jatuh air yang cukup. Arus air inilah yang akan menggerakkan turbin untuk menghasilkan daya listrik skala mikrohidro. jumat (18/2/2022)

Banner

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan masyarakat. Namun faktanya, beberapa daerah di Indonesia masih banyak yang belum terjamah oleh keberadaan listrik. Salah satunya adalah Dusun Sumber Watu, Desa Tamansari, Kabupaten Banyuwangi.

“Walaupun Desa Tamansari merupakan salah satu destinasi wisata di Banyuwangi, tetapi tidak semua wilayahnya mendapatkan akses listrik yang merata khususnya di dusun sumberwatu yang merupakan area perkebunan kopi yang luas dan memiliki potensi wisata air yang besar seperti halnya mata air Sendang Seruni dan sungai yang memiliki tinggi jatuh air yang cukup,” ujar Fuad Dosen pendamping poliwangi

Menurutnya ” Melihat potensi sumber daya air yang cukup besar maka Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) melalui pelaksanaan pengabdian masyarakat memberikan sosialisasi dan solusi kepada warga Dusun Sumberwatu mengenai penerapan pembangkit listrik mikrohidro untuk memberikan penerangan listrik bagi rumah warga yang belum memiliki akses listrik.”Terang Fuad

Dengan adanya PLTMH ini dirinya ingin memberikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, sehingga penerangan terus dapat di rasakan oleh warga sekitar.

“Kami ingin berbagi langsung dengan warga yang pendapatan perekonomiannya lemah. Walaupun dusun mereka sampai saat ini menggunakan PLN tetapi pemakainnya dilakukan secara berbagi untuk beberapa keluarga, dimana satu keluarga dijatah penerangannya 1-4 lampu. Maka, kami bersama beberapa mahasiswa mencoba menerapkan pembangkit listrik berskala mikrohidro. Warga merasa senang dan kagum, karena baru pertama kalinya mereka mendapatkan penerangan listrik secara layak,”ungkapnya

Masih menurut Fuad” Setelah kami survei lapangan, debit aliran air yang mengalir di sepanjang sungai Dusun Sumberwatu memiliki potensi energi terbarukan. Kami sudah melakukan ujicoba, dan sampai saat ini PLTMH yang kami pasang terus menyala di kampung tersebut. Alatnya kami desain secara portabel e, sehingga mudah untuk dipindahkan. “Warga juga merasa lebih lega saat mereka melakukan aktivitasnya di malam hari,” terang Fuad dengan nada gembira.

Untuk menyelesaikan PLTMH, tim Poliwangi yang tergabung dalam pengabdian masyarakat ini telah melakukan beberapa tahap pembuatan mulai bulan Juli – September 2021. “Pertama, memilih generator mikrohidro dengan pengolahan generator magnet permanen dengan rotor berjumlah 6 buah kutub magnet permanen dan stator generator terbuat dari pipa besi berukuran 5 diameter.

Stator tersebut dijadikan sebagai tempat meletakkan lilitan kumparan kawat yang terdiri dari 6 buah kumparan disesuaikan dengan besar diameter pipa besi.

Tahapan kedua adalah pengujian laboratorium kinerja dari generator magnet permanen sebelum diterapkan di sungai. Tujuannya untuk mengetahui besaran tegangan, dari yang tertinggi sampai terendah menggunakan motor yang diputar dengan kecepatan bervariasi tanpa beban.

Tahapan ketiga adalah pembuatan turbin air mikrohidro jenis cross flow, berfungsi mengubah energi air menjadi energi gerak putar yang dihubungkan pada generator sehingga menghasilkan energi listrik. Sementara tahapan keempat dan kelima adalah bagian terakhir, yaitu perakitan turbin air dan pemasangan PLTMH.

“Kami berharap mikrohidro ini bisa dikembangkan di daerah-daerah tertinggal”, pungkas Fuad saat menjelaskan hasil pengabdian masyarakat ini.(her)

title="banner"
Banner