“Waduh” Ada Apa Puluhan Sopir Dum Truck Datang Di Kecamatan

Senin, 26 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANYUWANGI, detikkota.com – Puluhan sopir Dum truck bak besar sampaikan aspirasi larangan masuk tambang di kantor kecamatan Sempu, kabupaten Banyuwangi, Senin (25/09/2022).

Kedatangan para sopir tersebut mempertanyakan kebijakan akan larangan muatan material ditambang yang ada di 3 kecamatan, Sempu, Singojuruh, Songgon dengan mengunakan armada bak jumbo.

“Larangan muatan material tambang yang ada di 3 kecamatan sungguh sangat diluar nalar, ini masalah perut, secara tidak langsung kami telah membantu perekonomian masyarakat, bahkan lapangan pekerjaan terbuka lebar dengan adanya kami para armada bak gajah atau jumbo,” ungkap Perwakilan sopir bak gajah, Anitok dari Wonosobo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kesempatan yang sama Surtiono sopir armada bak jumbo warga Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng mengatakan, dalam pemilahan ini dia merasa di pandang sebelah mata.

“Sementara dalam prakteknya bak jumbo atau kecil sama saja, kami hanya berusaha untuk kerja menafkahi keluarga dan menyekolahkan anak agar mendapat pendidikan yang lebih baik,” paparnya.

Sementara Kapolsek Sempu AKP Karyadi menjelaskan, bahwa wilayah 3S nantinya akan dijadikan project program bebas odol atau kendaraan bak jumbo.

“Dalam hal ini nantinya wilayah Sempu, Singojuruh, Songgon (3S) akan dijadikan Failed project progam bebas odol,” ujarnya.

Hal senada dikatakan sekertaris kecamatan (Sekcam) Sempu Andik Basuki mewakili camat Sempu mengatakan, apa yang telah dikatakan 5 perwakilan sopir hari ini akan disampaikan kepada camat.

“Apalagi semua yang menyangkut armada telah tertuang dalam peraturan bupati (Perbup) No 60 tahun 2021,” terang Andik.

Penegasan pun disampaikan Aktivis muda Banyuwangi Faiq. Ia mengatakan jika memang ada pihak tambang yang tidak memperbolehkan bak jumbo masuk tambang suruh bikin peryataan unsur adanya dugaan diskriminasi sudah tercium lama dalam polemik armada bak jumbo.

“Jika hanya dengan dalih over dimensi, apakah itu adil bagi para sopir yang mengunakan armada bak jumbo, sementara, banyak kendaraan yang justru lebih besar lagi, lebih padat lagi muatannya. Dan kali ini kok yang benar-benar mencari nafkah untuk keluarga justru selalu di persoalkan, bahkan dilihat sebelah mata,” pungkasnya.

Dalam penyampaian aspirasi para sopir di kantor kecamatan Sempu berjalan aman dan kondusif. Andik Basuki selaku sekcam Sempu menegaskan bahwa akan segera melaporkan apa yang telah di sampaikan para sopir armada bak jumbo kepada pimpinan.(no)

Berita Terkait

Momen HUT KORPRI, Pemkab Pasuruan Hormati Jasa Pahlawan Lewat Ziarah dan Tabur Bunga
Wakil Bupati Lumajang Ajak Desa Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
Ops Zebra Semeru 2025 Resmi Digelar, Polres Sumenep Perketat Pengawasan Lalu Lintas Jelang Operasi Lilin
Pisah Sambut Ketua PN Lumajang, Pranata Subhan Resmi Gantikan Redite Ika Septiana
Banyuwangi BMX Supercross 2025 Resmi Dibuka, Diikuti 207 Rider dari Berbagai Negara
Pemkab Sumenep Salurkan Tunjangan Kehormatan bagi 1.225 Guru Ngaji
Bupati Sumenep Tekankan Pengelolaan Dana Desa Harus Berorientasi pada Kesejahteraan Warga
Pemkab Banyuwangi Raih Tiga Penghargaan pada Inotek Award 2025

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 10:58 WIB

Momen HUT KORPRI, Pemkab Pasuruan Hormati Jasa Pahlawan Lewat Ziarah dan Tabur Bunga

Senin, 17 November 2025 - 09:22 WIB

Wakil Bupati Lumajang Ajak Desa Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Senin, 17 November 2025 - 08:30 WIB

Ops Zebra Semeru 2025 Resmi Digelar, Polres Sumenep Perketat Pengawasan Lalu Lintas Jelang Operasi Lilin

Minggu, 16 November 2025 - 09:18 WIB

Pisah Sambut Ketua PN Lumajang, Pranata Subhan Resmi Gantikan Redite Ika Septiana

Sabtu, 15 November 2025 - 14:46 WIB

Banyuwangi BMX Supercross 2025 Resmi Dibuka, Diikuti 207 Rider dari Berbagai Negara

Berita Terbaru

Proyek pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berlokasi di Jl. Adirasa Desa Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep

Daerah

Pelaksana Proyek Dapur Gizi Diduga Tahan Upah Pekerja

Senin, 17 Nov 2025 - 13:51 WIB