Budidaya Rumput Laut Mulai Ditinggalkan Petani, Ini Penyebabnya

Jumat, 17 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Petani rumput laut di Kabupaten Sumenep mengeluh. Bahkan, usaha budi daya rumput laut saat ini jumlahnya sangat menurun. Pemicunya, harga jualnya murah, yakni Rp 5 ribu per kilogram.

Plt Kabid Perikanan Budi Daya, Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Edie Ferrydianto menjelaskan, sebenarnya harga rumput laut sudah beranjak naik jika dibandingkan beberapa bulan terakhir. Saat ini, lanjutnya, harganya Rp 5 ribu per kilogram. Bahkan, petani bisa menjual meski belum kering. ”untuk rumput laut, memang tidak bisa menentukan harga normal. Tapi sekarang sudah lumayan naik,” jelasnya, Jumat (17/3/2023).

Pihaknya tidak bisa mengintervensi harga pasar rumput laut. Sebab, ketentuan harga pasar rumput laut berdasar kesepakatan petani dan pengepul. Semua petani rumput laut di Sumenep telah memiliki jaringan pasar masing-masing. “Biasanya, antara petani dan pengepul sudah ada ikatan kerja sama,” imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fluktuasi harga rumput laut bisa dipengaruhi berbagai faktor. Di antaranya, kualitas panen dan permintaan pasar. Jika kualitas rumput laut tidak bagus, otomatis berpengaruh terhadap harga. Sementara di Sumenep belum ada industri yang mengolah rumput laut. Padahal, keberadaan industry bisa memengaruhi pemasaran. “Konsekuensinya, jika kualitas tidak bagus pengepul tidak mau membeli,” tuturnya.

Dia menyebutkan, sejauh ini hasil bubi daya rumput laut dikirim ke luar daerah hingga luar Provinsi Jawa Timur. ”Kemarin kami Zoom Meeting dengan pengepul dari Kalimantan Utara untuk kerja sama rumput laut,” ucapnya.

Diakuinya, akibat harga rumput laut turun sebagian petani memilih berhenti membudidayakan. Bahkan, ada yang merantau ke luar daerah untuk mencari penghasilan yang lebih menjanjikan.

Terpisah, anggota Komisi II DPRD Sumenep, Holik meminta eksekutif mengawasi tata cara dan harga jual rumput laut. Sebab, petani terkadang kesulitan mengatasi hama yang mengganggu pertumbuhan rumput laut. ”Hama bisa memengaruhi kualitas rumput laut. Makanya, pembinaan harus dilakukan agar petani merasa diperhatikan pemerintah,” harapnya.(red)

Berita Terkait

Satpas Polres Sumenep Tingkatkan Pelayanan Masyarakat Melalui Program Polisi Menyapa
Tim Itwasda Polda Jatim Gelar Audit Kinerja Tahap II di Polres Sumenep
Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep, Momentum Bangkitkan Ekonomi Kreatif dan UMKM Lokal
BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan
DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen
Siswa SDN Tamberu 2 Belajar di Tenda Dekat TPA, DPRD Pamekasan Desak Solusi Cepat
Dari Kain ke Peradaban: Batik Tulis Canteng Koneng Hidupkan Nilai Sumpah Pemuda
Balmon Surabaya Gelar UNAR 2025 di Pamekasan, 60 Peserta Ikuti Ujian Amatir Radio

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 11:12 WIB

Satpas Polres Sumenep Tingkatkan Pelayanan Masyarakat Melalui Program Polisi Menyapa

Senin, 3 November 2025 - 15:18 WIB

Tim Itwasda Polda Jatim Gelar Audit Kinerja Tahap II di Polres Sumenep

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:27 WIB

Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep, Momentum Bangkitkan Ekonomi Kreatif dan UMKM Lokal

Kamis, 30 Oktober 2025 - 13:37 WIB

BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:42 WIB

DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen

Berita Terbaru