Ini Penjelasan Kepala MAN Sumenep soal Polemik Pungutan Rp 1,6-1,8 Juta Bagi Calon Siswa

SUMENEP, detikkota.com – Polemik pungutan uang sebesar Rp 1,6 juta untuk calon siswa dan Rp 1,8 juta untuk calon siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sumenep terus bergulir.

Diklaim, uang tersebut untuk kebutuhan calon siswa/siswa, yakni biaya untuk seragam berupa 3 potong kain untuk siswa, dan untuk siswi ditambah jilbab. Sayangnya, peruntukan uang jutaan tersebut tanpa dilampiri rincian sehingga menimbulkan protes dari calon wali siswa.

Terbaru, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Pendma) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, H. Mohammad Sadik memanggil Kepala MAN bersama 2 guru serta 2 orang Komite Madrasah.

Dalam klarifikasinya, Kepala MAN Sumenep, H Hairuddin tidak bisa membuktikan kalau calon siswa dan walinya telah diberikan rincian kebutuhan siswa selama sekolah. Dia hanya menyebutkan untuk kebutuhan seragam dan untuk kerjasama dengan ITS Surabaya.

“Untuk seragam sekitar Rp 400 ribu, selebihnya untuk kerjasama dengan kampus ITS dan lainnya” jelas Hairuddin.

Ditanya apakah penarikan sejumlah uang tersebut sudah berdasarkan kesepakatan dengan calon wali siswa, dan dibenarkan secara aturan, lagi-lagi Kepala MAN Sumemep mengatakan belum waktunya rapat Komite dengan calon wali siswa.

“Kan masih belum masuk, jadi belum ada rapat, tapi ketika tes wawancara calon siswa ditemani walinya, dan disampaikan untuk pembiayaan apa saja. Sudah kami perlihatkan rinciannya. Memang ada yang tidak diberikan rinciannya?,” tanya Hairuddin.

Hairuddin berasalan, penarikan sejumlah uang itu agar calon siswa yang telah mendaftar di MAN Sumenep gagal masuk.

“Kami hanya tidak mau mereka yang telah mendaftar di MAN kabur atau tidak jadi sekolah di sini. Makanya, harus dilunasi terlebih dahulu seluruh biayanya,” imbuhnya.

Ditanya apakah uang yang telah diterimanya akan dikembalilan pada calon siswa gagal masuk MAN Sumenep? Hairuddin pun kembali terdiam. Tanpa memberikan penjelasan.

Sebelumnya, Kasi Pendma Kamenag Sumenep, H Moh Sadik mengakui tidak tahu jika ada penarikan sejumlah uang oleh MAN Sumenep.

“Kalau soal itu, saya tidak tahu. Saya juga baru tahu setelah mendapatkan info dari teman teman media. Dan ternyata, saya sudah telepon salah satu guru di MAN, katanya ini sudah setiap tahun di lakukan,” imbuhnya, Jumat (7/4/2023).

Berdasarkan informasi, jumlah siswa yang mendaftar di MAN Sumenep kisaran 400 calon siswa. Jika dikalikan Rp 1,6 juta jumlahnya menjadi Rp 640 juta.(red)