EKBIS, News  

Sisa Produksi 2021 Habis, Harga Garam Tembus Rp 4,8 Juta Per Ton

Sisa Produksi 2021 Habis, Harga Garam Tembus Rp 4,8 Juta Per Ton
Petani garam sedang mempersiapkan lahan produksi di tambak garam, Desa Pinggirpapas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep.

SUMENEP, detikkota.com – Di akhir musim penghujan, harga garam lokal di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur naik. Saat ini, harga garam mencapai Rp 4,8 juta per ton.

Kenaikan harga garam lokal tersebut diduga karena permintaan meningkat sementara stok di tingkat petani mulai menipis.

Banner

Ketua Forum Komunikasi Petani Garam Madura (FKPGM), Abul Hayat mengatakan, kenaikan harga garam lokal terjadi sejak sebulan terakhir. Maklum saja, lanjutnya, semua sentra penghasil garam saat ini belum berproduksi dan sisa stok panen tahun sebelumnya sudah habis terjual.

”Sekarang harga garam cukup mahal, tapi barangnya tidak ada,” katanya, Selasa (2/5/2023).

Hayat menuturkan, tahun ini harga garam cenderung terus mengalami kenaikan, dari semula hanya di bawah Rp 1 juta per ton, saat ini tembus di harga Rp 4,8 juta per ton.

“Jadi, dari awal musim tahun lalu harganya terus naik. Malah, saat ini naiknya lebih dari lima kali lipat,” imbuhnya.

Hayat yang juga petani garam Desa Pinggirpapas, Kecamatan Kalianget itu menduga, habisnya stok garam di tingkat petani saat ini disebabkan karena kondisi kemarau basah di tahun 2022. Tahun itu,  hasil produksi garam sangat jauh dari target karena petani gagal produksi.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan tahun 2021 dimana hasil panen garam pada saat itu cukup melimpah karena cuaca sangat mendukung. Sayangnya, harga harga saat itu sangat murah sehingga petani memilih untuk menyimpannya dan dijual pada tahun berikutnya.

”Pada tahun 2022 kemarin hampir tidak ada produksi garan. Kalaupun ada, hasilnya sangat sedikit. Stok garam yang itu hasik produksi tahun 2021,” jelasnya.

Saat ini, kata Hayat, petani garam baru mulai melakukan pembenahan tambak untuk persiapan produksi pada musim kemarau mendatang.

“Semoga kondisi cuaca musim ini mendukung sehingga hasil produksi garam normal,” harapnya.

title="banner"
Banner