SUMENEP, detikkota.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menyebut ada 2 desa terdampak kekeringan telah keluar dari status kering kritis, yakni Desa Totosan dan Nyabakan Timur, Kecamatan Batang-Batang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumenep, Kusmuni menyatakan, sebelumnya ada 9 desa di wilayahnya terdampak kekeringan dengan status kering kritis. Dengan berubahnya status 2 desa tersebut maka tersisa 7 desa.
“Di dua desa tersebut sudah ada beberapa sumber air baru sehingga tidak lagi berstatus kering kritis. Tetapi kering langka,” jelasnya, Rabu (11/10/2023).
Menurutnya, status kekeringan kritis karena pemenuhan air sebanyak 10 liter lebih per orang per hari. Sementara jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih lebih dari 3 kilometer.
“Sedangkan kering langka, kebutuhan air di bawah 10 liter saja per orang per hari dan jarak tempuh dari rumah warga ke sumber air di bawah 3 kilometer,” imbuhnya.
Berdasarkan data di BPBD Sumenep, jumlah desa terdampak kekeringan bertambah, dari sebelumnya 51 menjadi 59 desa yang tersebar di 19 kecamatan.