Yuk Malam Mingguan di Sumenep, Ada Parade 40 Grup Musik Tong-tong

Sabtu, 14 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu acara musik Tong-tong di Kabupaten Sumenep.

Salah satu acara musik Tong-tong di Kabupaten Sumenep.

SUMENEP, detikkota.com – Dalam rangka mengenalkan dan melestarikan salah satu budaya Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 40 grup musik Tong-Tong se-Madura akan menyemarakkan rangkaian Kalender Even Sumenep 2023 dan Peringatan Hari Jadi ke-754 pada Sabtu, 14 Oktober 2023 malam atau malam Minggu.

Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wongsojudo mengajak masyarakat agar berpartisipasi dalam pegelaran tersebut sebagai wujud kecintaan warga pada budaya-budaya khas Madura dapat terus tumbuh dan terjaga.

Menurutnya, para peserta akan membawakan lagu wajib dari Madura seperti Malate Pote maupun Kembang Pesisir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Budaya kita harus terus dijaga dan dirawat dengan berbagai cara. Ya, salah satunya dengan festival ini menjadi representasinya,” jelas Bupati, Jumat (13/10/2023).

Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) Kabupaten Sumenep, Edi Susanto menyebut ada 40 grup musik Tong-tong yang akan memeriahkan acara itu.

Puluhan grup musik tersebut datang dari perwakilan 4 kabupaten di Madura. Rinciannya, sebanyak 33 grup berasal dari Sumenep, sementara lainnya ada yang datang dari Pamekasan, Sampang dan Bangkalan.

“Festival lomba musik Tong-tong akan dimulai pukul 19.00 WIB hingga selesai,” imbuhnya.

Menurutnya, para peserta akan berangkat dari utara Taman Bunga (TB) Sumenep menuju menuju Jalan Trunojoyo, Jalan Haperkus, Jalan Kartini dan berakhir di Jalan Agus Salim.

Edi optimis acara festival musik Tong-tong ini makin meriah dari tahun sebelumnya.

“Sebelumnya diikuti 30 peserta, tahun ini mencapai 40 peserta,” ucap Edi.

Untuk mengantisipasi kemacetan, lanjutnya, pihak panitia telah menyiapkan beberapa strategi, di antaranya dengan membatasi peserta dalam 1 group hanya 40 orang yang terdiri dari pemain masik, kru dan penari.

“Selama kegiatan berlangsung jalan tertentu akan diblokade, mulai dari garis start sampai finish. Penonton diminta untuk tidak masuk ke rute. Mereka bisa menyaksikan dari pinggir jalan di sepanjang rute,” pungkasnya.

Berita Terkait

Pemkab Sumenep Gelar Haul Raja-Raja se-Madura, Teladani Nilai Perjuangan dan Kebijaksanaan Leluhur
Prosesi Arya Wiraraja Warnai Peringatan Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep
Puluhan Pelukis Ikuti Festival Seni Lukis Madura 2025 di Sumenep
Ribuan Penari Siap Meriahkan Gandrung Sewu 2025, Termasuk Diaspora dari Amerika
Haul Akbar K.R. Khotib Paranggan Dihadiri Ribuan Jamaah dan Tokoh Nasional
Motif “Wader Kesit” Jadi Sorotan di Banyuwangi Batik Festival 2025
Tradisi Petik Laut Mayangan Kembali Digelar Meriah, Wali Kota Probolinggo Ajak Warga Lestarikan Budaya Pesisir
Kobaran Semangat dari Canteng Koneng: Menjaga Nyala Batik Sumenep

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 08:46 WIB

Pemkab Sumenep Gelar Haul Raja-Raja se-Madura, Teladani Nilai Perjuangan dan Kebijaksanaan Leluhur

Minggu, 26 Oktober 2025 - 02:51 WIB

Prosesi Arya Wiraraja Warnai Peringatan Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 14:21 WIB

Puluhan Pelukis Ikuti Festival Seni Lukis Madura 2025 di Sumenep

Senin, 20 Oktober 2025 - 09:53 WIB

Ribuan Penari Siap Meriahkan Gandrung Sewu 2025, Termasuk Diaspora dari Amerika

Minggu, 19 Oktober 2025 - 20:34 WIB

Haul Akbar K.R. Khotib Paranggan Dihadiri Ribuan Jamaah dan Tokoh Nasional

Berita Terbaru