SUMENEP, detikkota.com – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mencatat, jumlah bayi lahir hidup dari Januari hingga Oktober 2023, sebanyak 12.068 orang.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, Ellya Fardasah mengatakan, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI setiap bayi baru lahir wajib dilakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) untuk mendeteksi fungsi kelenjar tiroid.
“Teknik pengambilan sampel darah yang digunakan melalui tumit bayi (heel prick). Teknik ini sangat dianjurkan dan paling banyak dilakukan di seluruh dunia. Sampel darah diteteskan ke kertas saring khusus sampai bulatan kertas penuh. Selanjutnya, setelah kertas kering lalu dikirim ke laboratorium SHK di RS dr Soetomo Surabaya,” jelasnya, Kamis (14/12/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kabupaten Sumenep telah melaksanakan SHK sejak 1 September 2023. Berdasarkan data, kata Ellya Fardasah, ada 1078 bayi yang telah dilakukan pemeriksaan laboratorium di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Hasilnya, sebanyak 1023 bayi negatif. Sementara 1 bayi terdeteksi hasil TSH tinggi dan telah dirujuk ke RSUD Dr. H Moh. Anwar Sumenep untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk diketahui, hipotiroid kongenital adalah keadaan menurun atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang didapat sejak bayi baru lahir. Hal ini terjadi karena kelainan anatomi atau gangguan metabolisme pembentukan hormon tiroid atau defisiensi iodium Kekurangan hormon tiroid pada bayi dan masa awal kehidupan, bisa mengakibatkan retardasi mental (keterbelakangan mental) dan hambatan pertumbuhan (pendek/stunting).
“Sebanyak 1022 bayi sampai dengan saat ini hidup sehat dan tidak ada keluhan,” pungkasnya.