Bungkamnya Kapolres Pamekasan Terhadap Wartawan, Ketua PWI : Itu Ciderai Demokrasi

Jumat, 4 Desember 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Abd. Aziz selaku Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pamekasan

Abd. Aziz selaku Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pamekasan

PAMEKASAN, detikkota.com – Pilihan AKBP Apip Ginanjar, Kapolres Pamekasan untuk melakukan aksi bungkam terhadap wartawan, nampaknya akan menimbulkan tafsir dan persepsi yang keliru di mata publik.

Terutama, terkait kasus penggerudukan rumah orang tua Mahfud MD, Menko Polhukam oleh sejumlah massa (1/12) lalu. Hingga kini, Kapolres Pamekasan belum memberikan keterangan secara resmi.

Bahkan, saat dikonfirmasi sejumlah media, Kapolres Pamekasan tidak melakukan upaya untuk merespon insan pers tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Abd. Aziz selaku Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pamekasan menilai, dengan bungkamnya Kapolres ini, sejatinya sama dengan menciderai sistem demokrasi di Indonesia, yang menempatkan pers sebagai pilar keempat.

Aziz menyebut, pimpinan institusi polisi di Kabupaten Pamekasan ini juga cuek pada adab dan etika warga Madura, karena kasus ini adalah penggerudukan terhadap orang tua.

“Prinsip dan etika orang Madura dalam hal relasi sosial adalah ‘bhapa’ babhuk, guru, ratho,” jelasnya.

Pada konteks ini kata Aziz, publik bisa mempersepsikan bahwa Polres Pamekasan sebenarnya sudah mengetahui, akan tetapi dibiarkan.

Kata Aziz , sebelum mendatangi rumah orang tua Mahfud MD, massa sudah terlebih dahulu mendatangi Polres Pamekasan, yakni untuk menuntut agar pimpinan FPI Rizieq Syihab di Jakarta tidak diperiksa.

“Oleh Intelkam Polres Pamekasan, tentu gerakan mereka akan terus dipantau,” sebutnya

Lebih lanjut kata alumni Magister Pascasarjana pada program studi Media dan Komunikasi Unair Surabaya ini, sikap diam Kapolres Pamekasan terkait kasus ini juga akan menimbulkan persepsi korelatif pada publik dengan kasus-kasus sebelumnya yang hingga kini belum tuntas.

Kasus tersebut diantaranya, kasus kekerasan pada wartawan, laporan kasus penghinaan pada Ketua NU di media sosial dan sejumlah kasus lainnya.

“Cita ideal instutusi negara saya kira tidak seperti yang diterapkan institusi Polres Pamekasan dibawah kepemimpinan AKBP Apip Ginanjar saat ini. Pemimpin Polres lain di Madura, seperti Sampang, Bangkalan dan Sumenep bagus kok,” tutupnya. (Fauzi)

Berita Terkait

KAI Renovasi Tiga Stasiun di Banyuwangi dengan Nuansa Adat Osing
Wali Kota Surabaya Apresiasi Tim Rescue DPKP atas Aksi Heroik Selamatkan Santri Al-Khoziny
Wabup Subang Kang Akur Ajak Warga Marengmang Bangun Semangat Kolaborasi Saat Peletakan Batu Pertama Masjid Jami’ Al-Kautsar
Dua Truk Sampah DLH Sumenep Tunggak Pajak Sejak Tahun Lalu, Alasan Anggaran Jadi Kendala
PKB Nyatakan Aksi Bela Ulama di Trans7 Sebagai Panggilan Nurani, Bukan Politik
Forum Shrimp Fair di Banyuwangi Bahas Solusi Ekspor Udang ke Amerika Serikat
Pemkot Surabaya Perkuat Pendidikan Karakter Anak Lewat Enam Program Prioritas PAUD
Dandim 0827/Sumenep Dukung Pembangunan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 13:10 WIB

KAI Renovasi Tiga Stasiun di Banyuwangi dengan Nuansa Adat Osing

Kamis, 16 Oktober 2025 - 09:20 WIB

Wali Kota Surabaya Apresiasi Tim Rescue DPKP atas Aksi Heroik Selamatkan Santri Al-Khoziny

Rabu, 15 Oktober 2025 - 17:43 WIB

Wabup Subang Kang Akur Ajak Warga Marengmang Bangun Semangat Kolaborasi Saat Peletakan Batu Pertama Masjid Jami’ Al-Kautsar

Rabu, 15 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Dua Truk Sampah DLH Sumenep Tunggak Pajak Sejak Tahun Lalu, Alasan Anggaran Jadi Kendala

Rabu, 15 Oktober 2025 - 13:51 WIB

PKB Nyatakan Aksi Bela Ulama di Trans7 Sebagai Panggilan Nurani, Bukan Politik

Berita Terbaru