Daerah  

Pemkot Surabaya Kembangkan 342 Inovasi Layanan Publik, Dorong Efisiensi dan Kesejahteraan Warga

SURABAYA, detikkota.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperkuat layanan publik melalui pengembangan ratusan inovasi. Hingga Juli 2025, tercatat sebanyak 342 inovasi telah diterapkan di berbagai sektor pemerintahan, mulai dari tingkat dinas hingga kelurahan dan kecamatan.

Inovasi tersebut mencakup berbagai bidang seperti ekonomi, teknologi informasi, administrasi kependudukan, kesehatan, sosial, pendidikan, lingkungan, ketertiban umum, perdagangan, pekerjaan umum, hingga transportasi.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa setiap inovasi harus memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat. “Tujuan inovasi ini di antaranya untuk mempercepat pelayanan publik dan menurunkan angka kemiskinan,” ujar Eri pada Senin (28/7/2025).

Eri juga mengajak seluruh jajaran Pemkot dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam ajang Inovboyo 2025 yang digelar melalui Bappedalitbang. Ajang ini menjadi wadah bagi masyarakat dan aparatur pemerintah untuk berkontribusi dalam pembangunan kota.

Menurut Eri, inovasi di Surabaya harus berorientasi pada tujuh sasaran utama, yaitu: menekan angka kemiskinan, menurunkan kematian ibu dan anak, menanggulangi stunting, membuka lapangan kerja, menurunkan gini rasio, meningkatkan IPM, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi.

“Indikator yang harusnya turun seperti kemiskinan, stunting, dan gini rasio, berhasil kita tekan. IPM juga mengalami peningkatan. Artinya, arah inovasi yang dijalankan sudah tepat,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menciptakan inovasi. Surabaya sendiri berhasil meraih predikat Kota Terinovatif dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2024 dari Kementerian Dalam Negeri.

Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menyampaikan bahwa Inovboyo 2025 membawa tiga pilar utama. Pilar pertama adalah “Demokratis Inovasi” yang memberi ruang bagi seluruh warga menjadi inovator. Pilar kedua, “Ekonomi Sirkular dan Berkelanjutan” untuk mewujudkan Surabaya sebagai pelopor circular economy. Pilar ketiga, “Teknologi Humanis” yang mengedepankan pemanfaatan teknologi seperti AI, IoT, dan big data untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat.

“Teknologi seperti AI kini diarahkan untuk membantu deteksi dini bencana, seperti prediksi banjir melalui aplikasi yang terhubung langsung ke ponsel warga,” ungkap Irvan.

Berbagai inovasi unggulan telah dikembangkan, antara lain:

SIMBA dan SIRUMI (Bakesbangpol) untuk efisiensi administrasi dan informasi rumah ibadah.

SIPENA dan SIORMAS untuk pengelolaan arsip dan pencatatan organisasi masyarakat.

SIMPANAN (BPKAD) untuk pengelolaan arsip IPT.

SI TALAS, Opslan, dan Devplan (Bappedalitbang) untuk perencanaan strategis dan informasi ramah anak.

Inovboyo, SIBAPPER, dan MBOIS untuk mendorong kreativitas dan manajemen inovasi.

e-Monev, E-Kajian, dan e-Data untuk memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan pengelolaan data di lingkungan Pemkot.

Seluruh inovasi ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan dan kualitas layanan publik, sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat Kota Surabaya.