BANGKALAN, detikkota.com – Inovasi layanan administrasi kependudukan “Duwe Beres” milik RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan berhasil menembus Top 6 finalis Inovasi dan Teknologi (Inotek) Award Jawa Timur 2025. Program ini juga tercatat sebagai finalis Top Inovasi KIPP Kemenpan-RB 2025 untuk kategori pelayanan kesehatan.
Inovasi yang diluncurkan pada 2023 tersebut lahir dari kerja sama RSUD Syamrabu dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bangkalan. Program ini dirancang untuk mengatasi persoalan pasien rawat inap yang tidak memiliki dokumen kependudukan.
Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, dr. Farhat Suryadingrat, menjelaskan bahwa pada 2022 sebanyak 10,4 persen dari 20.190 pasien rawat inap tidak terdaftar di BPJS Kesehatan akibat masalah administrasi. Kondisi itu menimbulkan piutang rumah sakit hingga Rp811 juta.
“Melalui Duwe Beres, pasien tanpa identitas tetap bisa mendapat layanan kesehatan hingga sembuh, sekaligus pulang dengan dokumen kependudukan lengkap,” kata Farhat, Selasa (19/8/2025).
Layanan ini memungkinkan pasien memperoleh KTP, KK, akta kelahiran bagi bayi, hingga akta kematian jika pasien meninggal. Prosesnya difasilitasi langsung oleh petugas front office IGD dan Disdukcapil, dengan perekaman data hingga penerbitan NIK yang kemudian didaftarkan ke BPJS. Semua layanan diberikan gratis.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menyambut capaian ini sebagai terobosan penting. “Inovasi ini bukan hanya meningkatkan pelayanan kesehatan, tetapi juga menjamin perlindungan administrasi kependudukan masyarakat,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Jatim, Dr. Andriyanto. Menurutnya, inovasi tersebut memberikan solusi nyata terhadap permasalahan masyarakat.
“Hasilnya terbukti menurunkan piutang rumah sakit, meningkatkan jumlah pasien rawat inap, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap RSUD Syamrabu,” katanya usai kegiatan validasi lapangan di Pendopo Agung Bangkalan.