Kobaran Semangat dari Canteng Koneng: Menjaga Nyala Batik Sumenep

Kamis, 2 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CEO Rumah Batik Tulis Canteng Koneng, Didik Haryanto,  saat mengikat perjanjian atau kerjasama dengan salah satu PAUD di Sumenep.

CEO Rumah Batik Tulis Canteng Koneng, Didik Haryanto, saat mengikat perjanjian atau kerjasama dengan salah satu PAUD di Sumenep.

SUMENEP, detikkota.com – Hari Batik Nasional bukan sekadar peringatan simbolis, melainkan ruang refleksi bagi pelaku batik untuk menjaga warisan budaya agar tetap hidup. Harapan itu disuarakan oleh CEO Rumah Batik Tulis Canteng Koneng, Didik Haryanto, yang menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan dorongan semangat kepada para perajin batik, khususnya UMKM di Sumenep.

“Dulu, pembatik di Sumenep bisa dihitung dengan jari. Cara mereka masih tradisional, terbatas, dan belum mampu memberi warna bagi identitas daerah. Sekarang, pembatik kita sudah meluas, bahkan meledak di berbagai tempat. Itu yang harus terus dijaga agar tidak mati,” ujarnya, Kamis (2/9/2025).

Didik mengisahkan perjalanan batik Sumenep yang semula nyaris tak dikenal. Sebelum Canteng Koneng berdiri, kata dia, batik Sumenep belum memiliki ciri khas yang menonjol. Namun, kehadiran Canteng Koneng menjadi titik balik: batik Sumenep mulai dikenal lebih berwarna, kreatif, imajinatif, dan kaya akan corak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

CEO Rumah Batik Tulis Canteng Koneng, Didik Haryanto, saat memberikan pelatihan di SMA Muhammadiyah Sumenep.

Tak hanya fokus di daerah asalnya, Didik juga aktif memberikan pelatihan membatik di sejumlah wilayah Nusantara. Baginya, menyebarkan ilmu bukan sekadar berbagi keterampilan, tetapi juga menghidupkan ekosistem batik secara nasional.

“Sejak lahirnya Canteng Koneng, Sumenep punya wajah baru di dunia batik. Jangan sampai api semangat para pembatik ini padam. Harapan saya, pemerintah memberi dukungan nyata agar regenerasi perajin terus tumbuh hingga ke anak cucu,” tegasnya.

Harapan tersebut merefleksikan bahwa batik bukan hanya warisan leluhur, melainkan juga identitas daerah yang terus berevolusi. Dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah, menjadi kunci agar nyala batik Sumenep tetap menyala di tengah gempuran zaman.

Penulis : Md

Editor : Md

Berita Terkait

Dekranasda Surabaya dan Desainer Gita Orlin Tampilkan Batik Surabaya di Ajang Modest Fashion Internasional
Festival Musik Tepi Sawah Banyuwangi Meriah, Hadirkan Letto dan Neo Jibles
Hari Jadi ke-666, Kota Probolinggo Gelar Panggung Hiburan Rakyat di Stadion Bayuangga
Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Olimpiade Matematika Gasing Nasional 2025
Lapangan Paberasan Riuh dengan Konkurs Perkutut, Bupati Sumenep: Tradisi, Silaturahmi, dan Ekonomi
Bupati Sumenep: MEC 2025 Jadi Ajang Pelestarian Budaya dan Penggerak Ekonomi Kreatif
Whale Shark Raih Juara Lomba Souvenir Kabupaten Probolinggo 2025
Ribuan Warga Padati Madura Ethnic Carnival 2025 di Sumenep

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 09:57 WIB

Kobaran Semangat dari Canteng Koneng: Menjaga Nyala Batik Sumenep

Kamis, 2 Oktober 2025 - 08:37 WIB

Dekranasda Surabaya dan Desainer Gita Orlin Tampilkan Batik Surabaya di Ajang Modest Fashion Internasional

Senin, 29 September 2025 - 10:09 WIB

Festival Musik Tepi Sawah Banyuwangi Meriah, Hadirkan Letto dan Neo Jibles

Sabtu, 27 September 2025 - 09:58 WIB

Hari Jadi ke-666, Kota Probolinggo Gelar Panggung Hiburan Rakyat di Stadion Bayuangga

Selasa, 23 September 2025 - 23:46 WIB

Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Olimpiade Matematika Gasing Nasional 2025

Berita Terbaru