SUMENEP, detikkota.com — Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Sumenep kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait pembangunan Pariwisata Segitiga Emas Sumenep di ruang pertemuan Brida, Selasa (18/11/2025). Kegiatan ini merupakan rangkaian lanjutan dari FGD sebelumnya yang membahas penguatan kebijakan tata kelola pariwisata melalui integrasi data, literasi, dan sistem pendukung lainnya.
Sekretaris Brida, Kahir, dalam pengantarnya menyampaikan bahwa FGD lanjutan tersebut diharapkan menghasilkan rekomendasi konkret bagi perangkat daerah. “Harapannya bisa melahirkan konklusi berupa rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti oleh OPD sesuai tupoksinya,” ujarnya.
FGD yang melibatkan tim riset Universitas Wiraraja ini memfokuskan pembahasan pada fondasi pembangunan Pariwisata Segitiga Emas, mulai dari regulasi tata kelola, peran pemerintah daerah, pelaku usaha dan investor, hingga peran masyarakat, dampak terhadap PAD, serta strategi branding dan promosi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kawasan Segitiga Emas sendiri mengacu pada tiga destinasi wisata bahari di kepulauan, yakni Gili Iyang, Gili Labak, dan Pantai Sembilan di Gili Genting. Ketiganya memiliki potensi ekologis, budaya, dan ekonomi yang tinggi. Namun demikian, tim peneliti mencatat masih adanya sejumlah tantangan, mulai dari keterbatasan infrastruktur, kapasitas SDM, tata kelola destinasi, hingga keberlanjutan lingkungan. “Ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus ditangani bersama,” kata perwakilan tim riset.
Sementara itu, perwakilan Disbudporapar Sumenep, Andre Zulkarnain, mengungkapkan bahwa pengembangan kawasan Segitiga Emas akan diperkuat melalui akses transportasi laut dari Pelabuhan Jangkar di Situbondo. “Hal ini berpotensi menarik wisatawan dari destinasi populer Jawa Timur, termasuk dari kawasan Bromo,” jelasnya.
Andre menambahkan bahwa pemetaan transportasi laut diharapkan dapat mempercepat konektivitas antardestinasi. “Tujuannya agar Segitiga Emas dapat tumbuh dan terhubung melalui layanan kapal cepat,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur dan layanan di tiga destinasi tersebut. “Ekspektasi wisatawan harus bisa terpenuhi saat mereka berkunjung,” tegasnya.
Penulis : Red
Editor : Red







