BANYUWANGI, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Kebangsaan sebagai upaya memperkuat toleransi dan merayakan keragaman etnis di daerah tersebut. Agenda tahunan yang melibatkan berbagai kelompok etnis di Banyuwangi itu dipusatkan di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, Sabtu malam (22/11/2025).
Banyuwangi dikenal sebagai wilayah multikultural yang dihuni beragam suku, mulai dari Osing sebagai suku asli, hingga Jawa, Madura, Bugis, Mandar, Bali, serta etnis Tionghoa dan Arab. Kondisi tersebut membawa kekayaan tradisi dan budaya yang terus diwariskan masyarakat setempat.
“Festival Kebangsaan ini menjadi sarana memperkuat semangat persaudaraan, toleransi, dan persatuan. Ini menunjukkan bahwa beragam suku dan etnis di Banyuwangi dapat hidup berdampingan dan rukun membangun daerah,” ujar Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, saat membuka acara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Festival berlangsung meriah dengan penampilan seni budaya dari berbagai etnis. Atraksi yang ditampilkan antara lain tari Barongsai, tari Tanduk Majeng, sendratari Kembang Sak Ronce, serta tari kolaborasi etnis Mandar, Jawa, dan Madura.
Mujiono menambahkan bahwa keberagaman harus dipandang sebagai kekuatan. Ia mengapresiasi seluruh pihak yang terus menjaga kerukunan di Banyuwangi dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah menuju kesejahteraan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Banyuwangi, Agus Mulyono, menyebut bahwa penyelenggaraan Festival Kebangsaan tahun ini menekankan Trilogi Pemuda, Suku, dan Budaya sebagai pilar penting dalam memperkuat identitas bangsa yang majemuk.
Selain pertunjukan seni, festival juga diisi beragam lomba yang melibatkan generasi muda, seperti Lomba Band Kebangsaan untuk pelajar SD dan SMP, serta Lomba Video Kebangsaan bagi pelajar SMA.
Penulis : Bi
Editor : Red







