SURABAYA, detikkota.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Madura Raya kembali menggelar aksi demonstrasi, pasca kemarin 25 September sempat gagal di kantor Gubernur Jawa Timur karena tidak ada perwakilan yang menemui, hingga terjadinya aksi pemukulan terhadap sejumlah massa aksi oleh pihak kepolisian, Selasa (04/10/2022).
Tentunya mendapatkan perlakuan seperti itu, kali ini sejumlah mahasiswa dari empat Kabupaten yang ada di Madura menggelar aksi ke Polda Jatim dengan agenda tuntutan, sejauh mana proses terhadap oknum yang sudah melakukan pemukulan terhadap sejumlah mahasiswa.
“Kapolda Jatim harus bertanggung jawab atas tindakan represifitas yang dilakukan oleh oknum kepolisian di Jawa Timur terhadap mahasiswa,” kata Nur Hayat Koordinator BEM Sumenep, saat menyampaikan kepada salah satu perwakilan Polda Jatim.
Selain itu, mahasiswa juga meminta Irjen Nico Afinta untuk mundur dari jabatan sebagai Kapolda Jawa Timur.
“Kapolda harus bertanggungjawab atas tragedi Kanjuruhan Malang dengan memundurkan diri dari jabatan sebagai Kapolda Jawa Timur,” tandasnya.
Ali Topan selaku Koordinator BEM Sampang juga, meminta Polda Jatim dalam hal ini bertanggung jawab terhadap tindakan represif yang dilakukan anggotanya itu. “Kami tunggu pemecatan oknum refresifitas terhadap anggota kami,” katanya.
Pasca menyampaikan pesan kepada Kapolda Jatim, BEM Madura Raya melakukan sedikit aksi teatrikal dengan menabur bunga sebagai tanda matinya rasa keadilan. (M)