BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan

Kamis, 30 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LUMAJANG, detikkota.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda mengeluarkan imbauan kepada warga Jawa Timur agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung pada 30 Oktober hingga 5 November 2025. Kondisi tersebut berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga puting beliung.

Kepala Stasiun Meteorologi Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh aktivitas gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby, yang diperkuat dengan suhu muka laut hangat di sekitar Selat Madura. Kombinasi faktor tersebut memicu pembentukan awan konvektif penyebab hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah.

“Fenomena ini bukan untuk ditakuti, tetapi untuk diwaspadai. Dengan kesiapsiagaan dan informasi yang tepat, masyarakat dapat mengurangi risiko dan menjaga keselamatan,” ujar Taufiq, Rabu (29/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

BMKG mencatat sejumlah daerah berpotensi terdampak, di antaranya Lumajang, Malang, Jember, Sidoarjo, Surabaya, Bondowoso, Probolinggo, Sumenep, Kediri, Bangkalan, Blitar, Pasuruan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Jombang, Madiun, Magetan, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, dan Pamekasan.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiagakan pos pantau di titik-titik rawan banjir dan longsor. Petugas diminta untuk rutin memantau kondisi sungai, tanggul, dan tebing.

“Kami mengajak masyarakat turut aktif memantau lingkungan dan segera melapor jika ada tanda-tanda potensi bencana. Kesiapsiagaan adalah tanggung jawab bersama,” kata Yudhi.

Ia menambahkan, edukasi publik menjadi bagian penting dari mitigasi bencana. “Warga perlu memahami tanda-tanda alam, mengenali jalur evakuasi, dan menyiapkan perlengkapan darurat. Kesadaran kolektif adalah kunci keselamatan bersama,” ujarnya.

Untuk mendukung kesiapsiagaan masyarakat, BMKG Juanda menyediakan kanal informasi resmi yang dapat diakses setiap saat, di antaranya:

Radar cuaca WOFI: stamet-juanda.bmkg.go.id/radar

Peringatan dini cuaca: stamet-juanda.bmkg.go.id

Media sosial: @infobmkgjuanda

Telepon darurat: (031) 8668989

Layanan cepat tanggap WhatsApp: 0895-8003-00011

Melalui koordinasi BMKG dan BPBD, diharapkan masyarakat Jawa Timur, khususnya di wilayah rawan seperti Lumajang, dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem.

Penulis : Ra/An

Editor : Red

Berita Terkait

Kodim 0827/Sumenep Peringati Hari Juang TNI AD ke-80 Tahun 2025
Prestasi Kesehatan Desa, Posyandu ILP 6 SPM Pinggirpapas Juara I Sumenep
Sumenep Sun Run 2025 Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat
Polres Sumenep Razia Tempat Hiburan Malam, Dua Pemuda Terindikasi Konsumsi Obat Terlarang
Harga Kebutuhan Pokok di Surabaya Stabil, Pemkot Pastikan Stok Aman Jelang Nataru
Fatayat NU Sumenep Resmikan Malate Center, Tiga Lembaga Sepakat Perkuat Advokasi Kekerasan Perempuan dan Anak
HAKORDIA 2025: Polres Sumenep Dinobatkan sebagai Resor Terbaik Tangani Tipikor
Sat Reskrim Polres Sumenep Gelar Bakti Sosial di HUT ke-78, Wujud Kepedulian untuk Masyarakat

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:11 WIB

Prestasi Kesehatan Desa, Posyandu ILP 6 SPM Pinggirpapas Juara I Sumenep

Minggu, 14 Desember 2025 - 09:35 WIB

Sumenep Sun Run 2025 Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 10:13 WIB

Polres Sumenep Razia Tempat Hiburan Malam, Dua Pemuda Terindikasi Konsumsi Obat Terlarang

Jumat, 12 Desember 2025 - 11:36 WIB

Harga Kebutuhan Pokok di Surabaya Stabil, Pemkot Pastikan Stok Aman Jelang Nataru

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:22 WIB

Fatayat NU Sumenep Resmikan Malate Center, Tiga Lembaga Sepakat Perkuat Advokasi Kekerasan Perempuan dan Anak

Berita Terbaru