Cangkir Opini Gelar Dikusi Gender Bareng Organisasi Perempuan se-Malang Raya

Senin, 22 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MALANG, detikkota.com – Cangkir Opini bersama organisasi perempuan Malang Raya, Nasyiatul Aisyiah, Korps Immawati, dan Perempuan Merah, mengadakan kegiatan bertajuk Mengulas Fenomena: Korelasi Gender dan Islam Wasatiyah di Lelenggahan Warung Tani Panjava, Malang, Minggu (21/08/2022).

Menurut Ketua Pengawas Cangkir Opini, Randi Satrizal L, kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menciptakan kondusifitas di Malang Raya di tengah maraknya isu radikalisme yang mencuat di beberapa waktu lalu.

“Kegiatan ini mengundang organisasi perempuan karena perempuan rawan untuk disusupi paham-paham ekstremisme agama, apalagi dengan alasan-alasan surga, jihad dan pahala yang berlipat ganda,” tegas Pemuda asal Pulau Sula, Maluku Utara itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain mengundang perempuan, kegiatan ini juga mengundang pembicara Ika Puspitasari dari eks napiter asal Purwerejo, Jawa Tengah.

Ika Puspitasari menegaskan bahwa paham-paham keagamaan yang keras dulu di dapatkan sewaktu bekerja di Taiwan, karena waktu senggang yang banyak, ia memanfaatkannya untuk mencari Islam melalui media sosial.

“Pengalaman beragama yang menuntunnya ke paham ekstermisme tidak lepas dari motivasi dia untuk menguatkan pondasi keagamaan yang dianggapnya lemah selama ini. Sehingga simbol-simbol keagamaan mulai dikenakan, tidak suka dengan orang kafir dan bersepakat dengan jihad yang diserukan oleh kelompok radikalis-ekstermis tentang menegakkan khilafah versi mereka,” terang Perempuan yang pernah jadi TKW di Taiwan itu.

Selain Ika, ada juga Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Bid. Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga, Ali Muthohirin.

Ali dalam pemaparannya memiliki segudang pengalaman yang seringkali bergaul dengan kelompok ekstremis. Bahkan dalam beberapa waktu, beberapa temannya yang aktif di kelompok tersebut suka mengajak dirinya dan keluarga untuk ikut bergabung, tapi ditolak karena paham keagamaan yang dipahami oleh Ali sangat berbeda dengan yang dimiliki kelompok itu.

Menurutnya, Gerakan ini mewabah di beberapa daerah karena mereka memiliki support system yang kuat dari segi pendanaan dan SDM yang militan. Ditambah karakter orang-orang tersebut yang keras dan tidak suka berkompromi dengan siapapun.

“Bahkan dakwah yang diajarkan di Muhammadiyah yang mengedepankan sifat santun, lemah lembut dan ramah itu dinilai tidak efektif karena membiarkan orang untuk tetap berbuat maksiat, atau tidak tegas dalam mendakwahkan Islam,” tegas Ali Pria asal Panceng Gresik tersebut.

Hal ini juga ditegaskan oleh Luluk Dwi Kumalasari, Ketua Prodi Sosiologi UMM yang turut menjadi pembicara di agenda tersebut, menuturkan bahwa gerakan seperti bisa masif tidak lepas dari dukungan perempuan yang militan dan totalitas dalam mengekspresikan ajaran agamanya.

“Perempuan bisa saja menjadi support system utama apabila mereka tidak memiliki paham-paham agama yang kaffah dan menghargai nilai kemanusiaan dan mengakui perbedaan. Inti islam itu kan keselamatan, maka yang menafsirkan islam sebagai agama yang pembenci, suka dengan kekerasan, bahkan tidak menghargai hak hidup orang lain itu sudah salah dan harus diluruskan,” katanya. (Dio)

Berita Terkait

Tim Gaktiblin Bidpropam Polda Jatim Mitigasi Cek Kelengkapan Personil Polres Sumenep
Dinas PRKP Bangkalan Gencarkan Sosialisasi PBG dan SLF, Dorong Kesadaran Masyarakat terhadap Legalitas Bangunan
Pelaku Tabrak Lari di Jenangger Berhasil Diringkus Satlantas Polres Sumenep
Dispusip dan TP PKK Bangkalan Gelar Sosialisasi Budaya Baca, Bupati: Literasi adalah Investasi Jangka Panjang
Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Sumenep, BMKG: Termasuk Rangkaian Gempa Susulan
Wali Kota Eri Cahyadi Tunjukkan Inovasi PSEL Benowo kepada Bupati Bantul
Dispendukcapil Surabaya: Seribu Warga Meninggal Belum Dilaporkan, Berpotensi Ganggu Data Kependudukan
Bupati Sumenep Sampaikan Nota Keuangan Raperda APBD 2026 di Rapat Paripurna DPRD

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 11:31 WIB

Dinas PRKP Bangkalan Gencarkan Sosialisasi PBG dan SLF, Dorong Kesadaran Masyarakat terhadap Legalitas Bangunan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 08:26 WIB

Pelaku Tabrak Lari di Jenangger Berhasil Diringkus Satlantas Polres Sumenep

Rabu, 8 Oktober 2025 - 12:04 WIB

Dispusip dan TP PKK Bangkalan Gelar Sosialisasi Budaya Baca, Bupati: Literasi adalah Investasi Jangka Panjang

Rabu, 8 Oktober 2025 - 11:44 WIB

Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Sumenep, BMKG: Termasuk Rangkaian Gempa Susulan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 15:56 WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Tunjukkan Inovasi PSEL Benowo kepada Bupati Bantul

Berita Terbaru