Ciptakan Filter Air Hujan, Siswa SDN III Pangarangan Sumenep Raih Prestasi Nasional

Minggu, 4 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alat Filterisasi Air Hujan karya siswa SDN Pangarangan III, Kecamatan Kota Sumenep.

Alat Filterisasi Air Hujan karya siswa SDN Pangarangan III, Kecamatan Kota Sumenep.

SUMENEP, detikkota.com – Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pangarangan III, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur berhasil menorehkan prestasi tingkat nasional, Festival Pendidikan Astra 2023.

Siswa kelas 5A itu menampilkan karya Filterisasi Air Hujan dan berhasil menjadi Penyaji Terbaik Ke-4 pada event tingkat nasional.

Guru pembimbing karya siswa, Andilala mengatakan, Filterisasi Air Hujan digunakan untuk merubah air hujan agar bisa  dimanfaaatkan untuk mandi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Biasanya, air hujan kalau digunakan untuk mandi terasa licin di badan. Dengan alat filterisasi ini air hujan berubah menjadi air tawar dan tidak licin saat digunakan untuk mandi” jelas Andilala, Sabtu (3/6/2023).

Karya tersebut, lanjut Andilala, terinspirasi dari salah satu daerah di Kabupaten Sumenep yang masih memanfaatkan air tadah hujan saat kemarau untuk kebutuhan sehari-hari, terutama untuk mandi.

“Sebelumnya, anak-anak mencari referensi untuk menjadikan air hujan yang sebelumnya licin untuk mandi kemudian difilter sehingga jadi seperti air sumber. Itu juga berdasarkan pengalaman masa kecil saya, sehingga anak-anak membuat prototipe alat filter,” jelas Andilala.

Menurutnya, Filterisasi Air Hujan karya siswa bimbingannya cukup sederhana, yaitu menggunakan pecahan genteng yang sebelumnya dibakar untuk menyaring air hujan. Hasilnya, air tersebut tidak lagi terasa licin ke badan saat digunakan mandi.

Ke depan, pihak sekolah akan melakukan penyempurnaan atas karya Filterisasi Air Hujan, yaitu melakukan uji laboratorium terhadap air hasil penyaringan. Tujuannya, untuk mengetahui ada tidaknya perubahan kondisi air setelah disaring.

“Yang harus kita lakukan dan ini saran dari pihak penyelenggara perlu ada uji lab. Karena perbedaan air itu masih bersifat objektif. Itu kekurangan kita saat ditampilkan dalam festival,” pungkasnya.

Berita Terkait

Wali Kota Eri Cahyadi Sambut Delegasi 17 Negara dalam Peringatan 70 Tahun KAA di Surabaya
PB ISSI Beri Penghargaan untuk Banyuwangi, Apresiasi Konsistensi Kembangkan Sport Tourism
BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan
DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen
Dinas Perpustakaan Pasuruan Gelar Lomba Bertutur untuk Tingkatkan Minat Baca Anak
Siswa SDN Tamberu 2 Belajar di Tenda Dekat TPA, DPRD Pamekasan Desak Solusi Cepat
Dari Kain ke Peradaban: Batik Tulis Canteng Koneng Hidupkan Nilai Sumpah Pemuda
Balmon Surabaya Gelar UNAR 2025 di Pamekasan, 60 Peserta Ikuti Ujian Amatir Radio

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:22 WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Sambut Delegasi 17 Negara dalam Peringatan 70 Tahun KAA di Surabaya

Kamis, 30 Oktober 2025 - 17:50 WIB

PB ISSI Beri Penghargaan untuk Banyuwangi, Apresiasi Konsistensi Kembangkan Sport Tourism

Kamis, 30 Oktober 2025 - 13:37 WIB

BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:42 WIB

DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen

Rabu, 29 Oktober 2025 - 13:35 WIB

Dinas Perpustakaan Pasuruan Gelar Lomba Bertutur untuk Tingkatkan Minat Baca Anak

Berita Terbaru