Detik-Detik Peringatan Harlah Satu Abad NU, Mahfud MD Temui Jajaran Kiyai di Ponpes Annuqayah

Banner

SUMENEP, detikkota.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) kunjungi Pondok Pesantren (PP) Annuqayah Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjelang peringatan Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).

Kehadiran Mahfud MD disambut oleh jajaran pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, diantaranya Kyai Abd A’la Basyir, Kyai M. Ainul Yaqin, Kyai H. A. Syamli, Kyai Ubaidillah Tsabit, Kyai Hasan Tsabit, Kyai Majdi Tsabit, Kyai M. Mustofa, Kyai Syauqi Hishom, Kyai Maimun Samsudin, Kyai Mohammad Hosnan dan Kyai Abdullah Sajjad.

Banner

Selain jajaran pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, turut hadir dalam kesempatan ini, Ketua PCNU Kabupaten Sumenep Kyai Panji Taufiq, Rois Syuriah Kyai Hafidi Tsabit yanh didampingi pengurus MWC NU Guluk-guluk.

Sesampainya di sana, Mahfud MD menyampaikan, terima kasih kepada segenap pengasuh di Pondok Pesantren yang dahulu pernah ditempatinya untuk menimba ilmu.

Apalagi saat ini, Pondok Pesantren (PP) Annuqayah tengah mengibarkan bendera Nahdlatul Ulama (NU) setinggi-tingginya sebagai wujud kebanggaan mereka kepada organisasi yang didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari tanggal 31 Januari 1926 itu.

Lanjut Menko Polhukam membeberkan, terkait isu radikalisme dengan beberapa Pengasuh Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep, bahwa Bendera Nahdlatul Ulama (NU) harus dikibarkan tinggi-tingginya.

“Bendera NU harus dikibarkan tinggi-tinggi, karena kalau bendera NU berkibar tinggi pemerintah jadi nyaman,” ucap Mahfud dalam obrolan terbatasnya dengan pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Kyai Abd A’la Basyir, Ketua PCNU Sumenep dan Rois Syuriyah PCNU Kyai Panji Taufiq serta beberapa dewan pengasuh.

Lanjut Mahmud MD menegaskan, bahwa Pondok Pesantren memiliki peran penting dalam merawat kebhinekaan dan mencegah gerakan radikalisme.

Sementara itu, KH Abdul A’la Basyir yang juga pengasuh PP Annuqayah menyampaikan, bahwa alasan mengapa pihaknya mengibarkan bendera NU setinggi – tingginya, hal itu adalah bagian dari semangat mereka untuk membendung paham radikalisme yang berkembang di Indonesia.

“Maka, PP Annuqayah juga harus berkontribusi membendung laju radikalisme dengan mengibarkan bendera NU setinggi-tingginya,” tandasny.

Untuk Diketahui, Menteri Pertahanan era Gus Dur ini hadir di Sumenep dalam rangka menghadiri beberapa acara, diantanya peninjauan progres pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan menghadiri acara dialog dengan kepala-kepala daerah se Pulau Madura, di Pendopo Agung Kabupaten Sumenep. (Red)

title="banner"