Dinsos P3A Sumenep Gelar Diskusi Panel, Tekan Tindak Kekerasan Perempuan dan Anak

Selasa, 28 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, detikkota.com – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menggelar Diskusi Panel bertema Selamatkan Perempuan dan Anak Dari Degradasi Moral, Selasa (28/3/2023).

Acara dibuka Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dan dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Trimo, perwakilan Polres Sumenep, anggota komisi IV DPRD setempat, ketua ormas, ketua organisasi kewartawanan dan sejumlah undangan.

Dalam sambutannya, Bupati Fauzi mengatakan, diskusi panel itu penting  untuk membahas cara mencegah dan mengurangi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Salah satu penyebabnya, tingkat kemapanan mereka masih kurang,” kata Bupati.

Pihaknya meminta para orang tua menyikapi fenomena tersebut dengan cerdas, terlebih dalam menghadapi era digital.

“Para orang tua harus mendorong, memotivasi dan mengawal digitatalisasi terhadap anaknya,” ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial P3A Sumenep, Achmad Dzulkarnain meyebutkan bahwa, tindak kekerasan akan berdampak negatif yang serius bagi korban dan lingkungan.

Pihaknya berharap, melalui Diskusi Panel itu dapat menemukan solusi dalam mengurangi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dari data yang dimilikinya, tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumenep tahun ini meningkat dibandingkan tahun 2022.

“Tahun 2022 ada 49 kasus kekerasan, dan tahun 2023 sampai bulan Maret sudah ada 16 kasus,” paparnya.

Pada tahun 2022, kasus penelantaran sebanyak 8 kasus, KDRT 11 kasus, pencabulan 10 kasus, pemerkosaan 2 kasus, pelecehan sosial 1 kasus, penganiayaan 5 kasus, ITE 1 kasus.

Sedangkan di tahun 2023, telah terjadi pencabulan 11 kasus pelecehan seksual 1 kasus, penemuan bayi 1 kasus, KDRT 1 kasus, dan penganiayaan 1 kasus.

Melihat kecenderungan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak naik, lanjutnya, pihaknya memandang penting untuk  menyamakan persepsi para pemangku kebijakan, pemerhati perempuan dan anak dari lintas sektor guna menekan tren tersebut.

“Masing-masing harus bergerak memberikan penyadaran kepada masyarakat. Minimal soal arti penting lebih dekat dengan keluarga,” tandasnya.(red)

Berita Terkait

Wali Kota Ajak Warga Probolinggo Tingkatkan Kewaspadaan dan Jaga Kondusivitas
Pemkab Sumenep Gelar FGD Pengendalian Inflasi Daerah
Diskominfo Sumenep Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H
Pemkot Surabaya Beri Penghargaan kepada 37 Warga Penjaga Ketertiban Kota
Menjaga Masa Kini, Menyelamatkan Masa Depan: Penolakan Survei Seismik di Laut Kangean
Ngopi Bareng Wartawan, Wali Kota Aminuddin Paparkan Capaian Ekonomi dan Ajak Jaga Kondusivitas
Polsek Pasongsongan Ungkap Kasus Pencurian, Satu Pelaku Diamankan
Polres Pamekasan Ungkap 14 Kasus Narkoba, Libatkan 19 Tersangka Termasuk Pelajar

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 15:02 WIB

Wali Kota Ajak Warga Probolinggo Tingkatkan Kewaspadaan dan Jaga Kondusivitas

Kamis, 18 September 2025 - 13:50 WIB

Pemkab Sumenep Gelar FGD Pengendalian Inflasi Daerah

Kamis, 18 September 2025 - 13:48 WIB

Diskominfo Sumenep Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

Kamis, 18 September 2025 - 10:59 WIB

Pemkot Surabaya Beri Penghargaan kepada 37 Warga Penjaga Ketertiban Kota

Kamis, 18 September 2025 - 07:52 WIB

Menjaga Masa Kini, Menyelamatkan Masa Depan: Penolakan Survei Seismik di Laut Kangean

Berita Terbaru

Nenek Khotijah (59), warga Dusun Bajur Barat, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang dilaporkan hilang sejak Rabu malam (17/9/2025).

Peristiwa

Nenek di Pasean Pamekasan Hilang Usai Tinggalkan Rumah

Kamis, 18 Sep 2025 - 15:08 WIB