Disdik Sumenep Kekurangan Guru ASN, Proses KBM Dibantu GTT

Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsojudo disusul Wabup Hj. Dewi Khalifah dalam acara apel Hari Pendidikan Nasional beberapa waktu lalu.

SUMENEP, detikkota.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengakui bahwa jumlah guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di bawah naungannya sangat kurang.

Setidaknya, Disdik Sumenep membutuhkan 1412 guru untuk memenuhi kekurangan tenaga pendidik. Rinciannya, 778 guru kelas, 331 guru Pendidikan Agama Islam 303 guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

Banner

Kabid Ketenagaan, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Achmad Fairusi mengatakan, banyaknya kekurangan guru berstatus ASN itu karena telah purna tugas.

“Guru ASN yang pensiun sangat banyak, sehingga jumlah tenaga pendidik berkurang,” jelasnya, Rabu (27/9/2023).

Menurutnya, kekurangan jumlah guru ASN tidak hanya terjadi di Kabupaten Sumenep, melainkan juga terjadi di daerah lain. Rata-rata jumlah guru masih di bawah kebutuhan.

“Sementara, pengangkatan tenaga didik baru oleh Pemerintah Pusat setiap tahunnya sangat terbatas,” imbuhnya.

Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah daerah tidak memiliki otoritas melakukan pengangkatan ASN atau PPPK untuk memenuhi kebutuhan guru.

Pihaknya memastikan, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di semua tingkatan sekolah tetap berjalan sesuai ketentuan dengan dibantu oleh Guru Tidak Tetap (GTT) atau honorer.

“Disdik melalui Pemkab Sumenep telah berupaya mengakukan rekrutmen guru ASN atau PPPK ke Pemerintah Pusat agar kebutuhan guru di Sumenep bisa terpenuhi,” pungkasnya.

title="banner"
Banner