Dokter RSUD Bangil Raih Penghargaan Young Investigation Award 2025 Berkat Riset Biomarker Ginjal

Senin, 6 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

dr. Ramadi Satryo Wicaksono, Sp.PD, ahli penyakit dalam dan ginjal RSUD Bangil, menerima penghargaan Young Investigation Award 2025 di Banjarmasin.

dr. Ramadi Satryo Wicaksono, Sp.PD, ahli penyakit dalam dan ginjal RSUD Bangil, menerima penghargaan Young Investigation Award 2025 di Banjarmasin.

PASURUAN, detikkota.com – dr. Ramadi Satryo Wicaksono, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam sekaligus ahli ginjal di RSUD Bangil, meraih penghargaan Young Investigation Award 2025 pada ajang Konferensi Kerja dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) 2025 yang digelar di Banjarmasin, 2–5 Oktober 2025.

Dalam ajang tersebut, dr. Ramadi berhasil meraih Juara III berkat penelitiannya berjudul “Peran Biomarker Baru dalam Diagnosis dan Prognosis Penyakit Ginjal.”

Ditemui di RSUD Bangil, Senin (6/10/2025), dr. Ramadi menjelaskan bahwa penelitian ini berangkat dari meningkatnya kasus gangguan ginjal di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Pasuruan. Saat ini, tercatat sekitar 200 pasien gangguan ginjal menjalani perawatan di RSUD Bangil, dan jumlahnya terus meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Secara global, sekitar 13 persen penduduk dunia mengalami gangguan ginjal. Kondisi ini juga tercermin di daerah, di mana kasus gagal ginjal terus bertambah,” ujarnya.

Ia menjelaskan, biomarker ginjal adalah zat atau karakteristik terukur dalam tubuh yang digunakan untuk menilai fungsi serta kondisi ginjal, termasuk tingkat keparahan cedera atau penyakit. Penggunaan biomarker, lanjutnya, memberikan hasil diagnosis yang lebih cepat dan akurat dibanding metode konvensional.

“Biomarker berperan penting dalam deteksi dini cedera ginjal akut (AKI), membedakan subtipe AKI, mengidentifikasi pasien berisiko tinggi, serta memungkinkan penanganan yang lebih personal,” jelasnya.

Menurutnya, pendekatan ini juga membantu memprediksi progresi penyakit ginjal kronis dan memantau komplikasi yang mungkin muncul.

Atas pencapaian tersebut, dr. Ramadi mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan ginjal melalui pola hidup sehat. Ia menyarankan agar masyarakat rutin mengonsumsi makanan bergizi, memperbanyak minum air putih, cukup beristirahat, serta menjauhi rokok, alkohol, dan narkotika.

“Ginjal memiliki peran penting dalam menyaring racun dan mengatur sirkulasi darah agar tetap bersih. Karena itu, mari sayangi ginjal kita dengan minum air cukup dan menjaga pola hidup sehat,” pesannya.

Penulis : Em

Editor : Red

Berita Terkait

Cakupan ORI Campak Rubela di Sumenep Lampaui Target Nasional 95,8 Persen
Pemkab Pamekasan Tanggung Biaya Perawatan Kesehatan Warga Miskin
Bupati Banyuwangi Serahkan 7 Ambulans Baru untuk Puskesmas
Pemkot Surabaya Terima Tim Verifikator Kota Sehat Tingkat Nasional 2025
RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Hadirkan Layanan Spesialis Urologi, Permudah Akses Kesehatan Warga
25 Hari Pelaksanaan, ORI Campak Rubela di Sumenep Capai 94,7 Persen
60 Ribu Anak di Pamekasan Jadi Sasaran Imunisasi Campak Rubella 2025
Cakupan ORI Campak Rubela di Sumenep Capai 93,5 Persen Hingga Hari ke-23

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 13:39 WIB

Dokter RSUD Bangil Raih Penghargaan Young Investigation Award 2025 Berkat Riset Biomarker Ginjal

Senin, 29 September 2025 - 20:20 WIB

Cakupan ORI Campak Rubela di Sumenep Lampaui Target Nasional 95,8 Persen

Sabtu, 27 September 2025 - 12:08 WIB

Pemkab Pamekasan Tanggung Biaya Perawatan Kesehatan Warga Miskin

Jumat, 26 September 2025 - 13:35 WIB

Bupati Banyuwangi Serahkan 7 Ambulans Baru untuk Puskesmas

Jumat, 26 September 2025 - 10:34 WIB

Pemkot Surabaya Terima Tim Verifikator Kota Sehat Tingkat Nasional 2025

Berita Terbaru