DPRD dan Pemkab Probolinggo Monev Gudang Tembakau, 5.700 Ton Panen Belum Punya Pembeli

Senin, 11 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROBOLINGGO, detikkota.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bersama DPRD setempat melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke sejumlah gudang tembakau, Senin (11/8/2025), menyusul kekhawatiran petani terkait hasil panen yang belum terserap pasar.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo, Reno Handoyo, mengungkapkan data terbaru menunjukkan dari total luas tanam 9.917 hektare dengan produktivitas 1,2 ton per hektare, diperkirakan menghasilkan 11.900 ton tembakau rajang. Namun, baru 6.200 ton yang tercatat akan dibeli oleh 16 gudang, sehingga sekitar 5.700 ton belum memiliki pembeli.

“Banyak aduan dari petani. Kami ingin memastikan gudang-gudang ini membeli atau tidak, agar petani tidak menunggu tanpa kejelasan,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu temuan monev adalah keputusan PT Gudang Garam Paiton yang kembali tidak membeli tembakau lokal jenis Paiton VO, seperti tahun sebelumnya. Kepala Gudang Gudang Garam Paiton, Maria Magdalena Olivia, menyebut faktor internal perusahaan dan tingginya beban cukai menjadi alasan utama.

“Kami tidak membeli langsung. Informasi pembelian besar itu dari mitra supplier, bukan dari perusahaan,” jelasnya.

Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jati Kusuma, berharap pihak manajemen Gudang Garam menyampaikan kondisi ini ke kantor pusat agar mempertimbangkan kembali pembelian demi menjaga harga dan kesejahteraan petani.

Sejumlah gudang lokal, seperti CV Sayap Mas Nusantara, sudah mulai membuka pembelian dengan harga Rp 50.000–Rp 66.000 per kg, namun kapasitasnya hanya sekitar 600 ton. Plh Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Evi Rosella, mengingatkan pentingnya menjaga kualitas tembakau agar pembelian berkelanjutan.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Probolinggo, Agus Salehudin, mengusulkan perbaikan sistem pembelian pabrikan. “Petani harus bisa menjual langsung ke gudang tanpa tengkulak agar harga adil dan stabil,” tegasnya.

Berita Terkait

85 Mahasiswa PJKR UPGRI Sumenep Ikuti Studi Kampus Bertema Cinta Alam di Persemaian RPH Sumenep
DPUTR Purwakarta Gerak Cepat Tanggapi Laporan Jalan Rusak di Tegal Munjul, Perbaikan Dimulai Hari Ini
Pemkab Sumenep dan PLN Bahas Percepatan Pembangunan SUTT 150 kV di Madura
Pemkab Lumajang Pastikan Distribusi Logistik untuk Pengungsi Semeru Tepenuhi
Rehabilitasi Kantor Desa Cilegong Masuki Tahap Akhir, Pembangunan Jalan Lingkungan Menyusul
GOW Lumajang Tekankan Peran Strategis Perempuan dalam Pembangunan pada Peringatan HUT ke-68
Camat dan Lurah di Probolinggo Dibekali Pemahaman Regulasi Cukai untuk Tekan Peredaran Rokok Ilegal
Pemkot Surabaya Bentuk Tim PRJ untuk Tertibkan 54 Ruas Jalan Protokol

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 11:38 WIB

85 Mahasiswa PJKR UPGRI Sumenep Ikuti Studi Kampus Bertema Cinta Alam di Persemaian RPH Sumenep

Jumat, 21 November 2025 - 09:34 WIB

DPUTR Purwakarta Gerak Cepat Tanggapi Laporan Jalan Rusak di Tegal Munjul, Perbaikan Dimulai Hari Ini

Kamis, 20 November 2025 - 23:34 WIB

Pemkab Sumenep dan PLN Bahas Percepatan Pembangunan SUTT 150 kV di Madura

Kamis, 20 November 2025 - 13:37 WIB

Pemkab Lumajang Pastikan Distribusi Logistik untuk Pengungsi Semeru Tepenuhi

Rabu, 19 November 2025 - 13:16 WIB

Rehabilitasi Kantor Desa Cilegong Masuki Tahap Akhir, Pembangunan Jalan Lingkungan Menyusul

Berita Terbaru