Dua Kekuatan Pasukan Polisi Khusus Surabaya

Rabu, 11 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Markas Polisi pada saat penjajahan

Markas Polisi pada saat penjajahan

detikkota.com – Tentu pembentukan Tokubetsu Kaisatsu Tai (Kesatuan Polisi Khusus) oleh pemerintahan Jepang di Surabaya tidak terlalu sulit karena sebagian diambilkan dari anggota Algemen Politie (Polisi Umum) dan Veld Politie (Polisi Lapangan) dari masa era Kepolisian Kolonial Belanda dengan melalui seleksi serta kualifikasi yang ketat.

Selanjutnya yang telah terseleksi akan tetap mengikuti pendidikan Jawa Keisatsu Gakko (Sekolah Polisi Jawa) sesuai dengan kelas kepangkatan, seperti Kotoka di Sukabumi untuk calon calon Perwira Polisi, yang akan dididik selama sembilan bulan tentang tata laksana Kepolisian Jepang, setelah tamat akan diangkat sebagai Minarai Keibuho (Calon Pembantu Inspektur Polisi) dengan pangkat Junsahucho (Komandan Polisi) selama enam bulan untuk masa transisi sebagai Perwira Kepolisian Jepang, Kotoka menghasilkan lima angkatan dan meluluskan 400 orang. Untuk calon Yunsa (Agen Polisi) mereka mengikuti pendidikan Futsuka selama empat bulan ditiap tiap Karesidenan, setamat Futsuka akan diangkat sebagai Agen Polisi Kelas III, Futsuka menghasilkan 12 angkatan dan meluluskan 3,000 orang.

Tokubetsu Kaisatsu Tai disingkat Toketai atau Kesatuan Polisi Khusus, merupakan kesatuan yang dilatih dan dipersenjatai untuk menghadapi gangguan keamanan bersenjata. Kesatuan tersebut dibentuk oleh pemerintah Jepang sebagai Pasukan Khusus Polisi yang bersama sama bala tentara Jepang menjalankan operasi pengamanan kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tokubetsu Kaisatsu Tai bersenjatakan Karabijn M95 bekas KNIL dengan sepeda angin sebagai sarana patroli dan transportasi. Dalam keseharian mereka menggunakan bahasa Jepang untuk baris berbaris maupun dalam kedinasan, sehingga masih sering terjadi kesalahan penafsiran dalam perintah keseharian.

30 September 1942, terjadi pengembangan kekuatan Tokubetsu Kaisatsu Tai di Surabaya, dengan pembagian sebagai berikut:

Tokubetsu Kaisatsu Tai Soerabaia Syi
Kesatuan Polisi Khusus Kota Surabaya bermarkas di Kantor Besar Polisi atau Hoofdbureau (Polrestabes Surabaya saat ini) dipimpin oleh Nitto Keibuho Soeratmin, kekuatan 100 personil, dengan tanggung jawab khusus wilayah Kota Surabaya.

Tokubetsu Kaisatsu Tai Soerabaia Syuu
Kesatuan Polisi Khusus Karesidenan Surabaya bermarkas di Sekolah Polisi Surabaya Coen Boulevard (Sekolah St Louis saat ini) dipimpin oleh Keibu Moehammad Jasin, kekuatan 150 personil, dengan wilayah tangguh jawab Sidoarjo dan Kabupaten Surabaya.

Selain menjalankan tugas Kepolisian, Tokubetsu Kaisatsu Tai Kota maupun Karesidenan Surabaya, juga memberikan pelatihan kepada anggota Polisi di tingkat Seksi mampu Detasemen Keibodan (Pasukan Pembantu Polisi) yang diasramakan di Sekolah Polisi Surabaya Coen Boulevard.

16 April 1944, kekuatan Tokubetsu Kaisatsu Tai Kota Surabaya ditambah menjadi 150 personil sedangkan Tokubetsu Kaisatsu Tai Karesidenan Surabaya ditambah menjadi 200 personil, pimpinan tetap dipegang oleh Nitto Keibuho Soeratmin dan Keibuho Moehammad Jasin.

Jumat, 17 Agustus 1945 jam 19:00, Nitto Keibuho Soeratmin merubah nama Tokubetsu Kaisatsu Tai Soerabaia Syi menjadi Polisi Istimewa Surabaya, memakai ban putih dengan tulisan huruf merah P.I serta mengganti lencana sakura di topi pet dengan bulatan lonjong Merah-Putih dan tetap bermarkas di Kantor Besar Polisi

Selasa, 21 Agustus 1945 jam 07:00, Keibuho Moehamad Jasin mengumpulkan semua anggota Tokubetsu Kaisatsu Tai Soerabaia Syuu di halaman depan markas Coen Boelevard, mengadakan pengibaran bendera Merah-Putih, kemudian membacakan Proklamas Polisi, yang berbunyi sebagai berikut:

Proklamasi
Oentoek bersatoe dengan rakjat dalam perdjoeangan mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945, dengan ini menjatakan Polisi sebagai Polisi Repoeblik Indonesia.
Soerabaia, 21 Agoestoes 1945
ttd
Moehamad Jasin
Inspektoer Polisi Tk 1

Kemudian mengganti nama Tokubetsu Kaisatsu Tai Soerabaia Syuu menjadi Center Special Police (CSP) yang kemudian dikenal dengan Pasukan Perjuangan Polisi Republik Indonesia (P3RI), P3RI inilah embrio Mobile Brigade Besar Jawa Timur (MBB Jawa Timur) dan Moehamad Jasin tetap sebagai pimpinannya, Pak Moehamad Jasin adalah legenda Polisi Pejuang, Bapak Brigade Mobil Polri. Beliau mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2015 pada tanggal 5 November 2015.

Rabu, 20 Oktober 1945 Jam 09:15, Komandan Polisi Istimewa Surabaya Inspektur Pol Tk 2 Soeratmin digantikan oleh Inspektur Pol Tk 2 Soetjipto Danoekoesoemo.

Sehingga saat Pertempuran Surabaya Fase 1 (28 sd 30 Oktober 1945) dan Pertempuran Surabaya Fase 2 (10 sd 30 November 1945), Surabaya memiliki dua kekuatan Pasukan Polisi Khusus Terlatih yang sangat diakui kemampuan serta reputasinya, meskipun dipimpin oleh orang berbeda akan tetapi dua kesatuan ini saling memperkuat, Polisi Istimewa Surabaya dan Center Special Police Surabaya. (Dw.A/Red)

Berita Terkait

Bupati Subang Buka Grand Final Pasanggiri Mojang Jajaka 2025
DPUTR Purwakarta Uji Kualitas Pasir Proyek Infrastruktur 2025
Wali Kota Surabaya Sidak Kelurahan Kebraon, Temukan Praktik Pungli Adminduk
Siswa MIN 2 Sumenep Raih Juara I Karate di Jatim Martial Arts Championship
Lapas Banyuwangi Gelar Skrining TBC untuk 900 Warga Binaan
Kapolres Sumenep Pimpin Penghormatan Terakhir untuk Bripka Rahmat Hidayat
Kapolsek Krejengan Ingatkan Pelajar SMPN 2 Pentingnya Tertib Berlalu Lintas
Pelari Jerman Kagumi Keindahan Banyuwangi di Ijen Green Trail Run 2025

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 09:16 WIB

DPUTR Purwakarta Uji Kualitas Pasir Proyek Infrastruktur 2025

Senin, 8 September 2025 - 15:11 WIB

Wali Kota Surabaya Sidak Kelurahan Kebraon, Temukan Praktik Pungli Adminduk

Senin, 8 September 2025 - 15:10 WIB

Siswa MIN 2 Sumenep Raih Juara I Karate di Jatim Martial Arts Championship

Senin, 8 September 2025 - 13:03 WIB

Lapas Banyuwangi Gelar Skrining TBC untuk 900 Warga Binaan

Senin, 8 September 2025 - 13:01 WIB

Kapolres Sumenep Pimpin Penghormatan Terakhir untuk Bripka Rahmat Hidayat

Berita Terbaru

Lima atlet muaythai asal Kabupaten Probolinggo resmi diberangkatkan untuk mengikuti Kejurnas Muaythai 2025 di NTB.

Olah Raga

Lima Atlet Muaythai Probolinggo Wakili Jatim di Kejurnas NTB

Senin, 15 Sep 2025 - 17:11 WIB

Opini

UMKM: Jalan Sunyi Pengentasan Kemiskinan di Sumenep

Senin, 15 Sep 2025 - 12:11 WIB