GMNI Sumenep Desak Reforma Agraria dan Perlindungan Lahan Pangan

Kamis, 25 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Massa GMNI Sumenep saat menggelar aksi di depan Kantor Pemkab dan BPN Sumenep, Kamis (25/9/2025).

Massa GMNI Sumenep saat menggelar aksi di depan Kantor Pemkab dan BPN Sumenep, Kamis (25/9/2025).

SUMENEP, detikkota.com – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Sumenep menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten dan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumenep, Kamis (25/9/2025). Aksi tersebut menyoroti lambannya penanganan persoalan agraria dan pangan yang dinilai berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.

Dalam tuntutannya, GMNI meminta Pemkab Sumenep menghentikan konversi lahan pertanian produktif menjadi tambak garam maupun kawasan industri. Mereka juga mendesak adanya pemetaan ulang lahan, penetapan zona perlindungan pangan berkelanjutan di setiap kecamatan, serta penghentian monopoli distribusi pangan oleh korporasi besar.

Kepada BPN, massa mendesak penyelesaian konflik agraria, termasuk sengketa lahan garam dan tanah di Gersik Putih. Mereka juga menuntut audit kepemilikan tanah oleh korporasi, legalisasi tanah garapan masyarakat, serta evaluasi penerbitan sertifikat hak milik (SHM) di wilayah pesisir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pemerintah harus hadir secara nyata, bukan hanya dalam narasi,” tegas salah satu orator aksi. GMNI juga memberi tenggat waktu 7×24 jam bagi Pemkab dan BPN untuk merespons tuntutan, jika tidak, mereka akan melayangkan surat ke kementerian terkait untuk mengaudit Bupati maupun BPN Sumenep.

Selain isu agraria, GMNI menyoroti transparansi penggunaan dana desa untuk program ketahanan pangan, kelangkaan pupuk, serta mendesak percepatan pembahasan Raperda Reforma Agraria sebagai solusi jangka panjang.

Aksi ditutup dengan pernyataan kesiapan GMNI untuk kembali turun dengan massa lebih besar apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Penulis : Red

Editor : Red

Berita Terkait

78 Personel Polres Sumenep Ikuti Ujian Beladiri Polri untuk Kenaikan Pangkat Periode 1 Januari 2025
Polres Pamekasan Amankan Lima Pelaku Tambahan Kasus Pengeroyokan di Depan Masjid Asy Syuhada
Dua Guru Luwu Utara Terima Surat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo
Pekerja Dapur MBG Sumenep Belum Dibayar, Muncul Nama Pihak Ketiga yang Tak Dikenal
Polres Sumenep Dapat Apresiasi Polda Jatim Berkat Inisiatif Anggota Bangun Fasilitas Ibadah
Satpas Polres Sumenep Tingkatkan Pelayanan Masyarakat Melalui Program Polisi Menyapa
Tim Itwasda Polda Jatim Gelar Audit Kinerja Tahap II di Polres Sumenep
BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 13:03 WIB

78 Personel Polres Sumenep Ikuti Ujian Beladiri Polri untuk Kenaikan Pangkat Periode 1 Januari 2025

Kamis, 13 November 2025 - 10:57 WIB

Polres Pamekasan Amankan Lima Pelaku Tambahan Kasus Pengeroyokan di Depan Masjid Asy Syuhada

Kamis, 13 November 2025 - 10:24 WIB

Dua Guru Luwu Utara Terima Surat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo

Kamis, 13 November 2025 - 08:50 WIB

Pekerja Dapur MBG Sumenep Belum Dibayar, Muncul Nama Pihak Ketiga yang Tak Dikenal

Selasa, 11 November 2025 - 12:23 WIB

Polres Sumenep Dapat Apresiasi Polda Jatim Berkat Inisiatif Anggota Bangun Fasilitas Ibadah

Berita Terbaru

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo pada saat acara penyerahan tunjangan kehormatan guru ngaji di Pendopo Agung Keraton Sumenep.

Pemerintahan

Pemkab Sumenep Salurkan Tunjangan Kehormatan bagi 1.225 Guru Ngaji

Jumat, 14 Nov 2025 - 18:10 WIB

salah satu jenis Watu Semeru yang menjadi incaran kolektor luar negeri.

Lifestyle

Watu Semeru dari Lumajang Kian Diminati Kolektor Mancanegara

Jumat, 14 Nov 2025 - 10:28 WIB