Gus Miftah Bela Guru Madin yang Dituntut, Bongkar Latar Belakang Pelapor

Sabtu, 19 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gus Miftah pun mengajak masyarakat untuk lebih arif menyikapi persoalan di dunia pendidikan, terutama saat menyangkut hubungan antara murid, guru, dan orang tua.

Gus Miftah pun mengajak masyarakat untuk lebih arif menyikapi persoalan di dunia pendidikan, terutama saat menyangkut hubungan antara murid, guru, dan orang tua.

DEMAK, detikkota.com – Pendakwah kondang Gus Miftah menyampaikan keprihatinannya terhadap kasus tuntutan ganti rugi sebesar Rp25 juta yang dilayangkan kepada seorang guru madrasah diniyah (madin) di Demak. Guru tersebut, bernama Pak Zuhdi, dituding menampar siswa dan diminta pertanggungjawaban secara materi oleh pihak keluarga siswa.

Dalam sebuah pernyataan melalui media sosial, Gus Miftah mengaku terkejut mengetahui bahwa ibu dari siswa yang melaporkan kasus tersebut ternyata juga merupakan alumni dari lembaga pendidikan tempat Pak Zuhdi mengajar.

“Betapa kagetnya saya ketika tahu bahwa ternyata bukan hanya anaknya yang mondok di madin itu, tapi ibunya juga alumni di tempat yang sama,” ujar Gus Miftah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menyayangkan sikap sang ibu yang memilih menuntut ganti rugi kepada seorang guru yang menurutnya telah mengabdi dengan penuh dedikasi dan keikhlasan. “Pak Zuhdi saya kenal sebagai guru yang sabar dan tulus. Sayang sekali kalau dunia pendidikan justru dibenturkan dengan perkara seperti ini,” tambahnya.

Gus Miftah pun mengajak masyarakat untuk lebih arif menyikapi persoalan di dunia pendidikan, terutama saat menyangkut hubungan antara murid, guru, dan orang tua.

Berita Terkait

Bulog Pastikan Penyaluran Beras SPHP Jaga Stabilitas Harga di Lumajang
Wabup Lumajang Tekankan Pentingnya Agen Muda Kesehatan Lewat Latgab SBH
Pemkot Surabaya Beri Penghargaan kepada 37 Warga Penjaga Ketertiban Kota
Pemkot Surabaya Gelar Kelas Orang Tua Puspaga RW, Rini Indriyani Tekankan Pentingnya Komunikasi dengan Anak
Diperta Probolinggo Gelar Pelatihan Kendalikan OPT Tembakau
Menjaga Masa Kini, Menyelamatkan Masa Depan: Penolakan Survei Seismik di Laut Kangean
Polres Pamekasan Ungkap 14 Kasus Narkoba, Libatkan 19 Tersangka Termasuk Pelajar
Pemkab Lumajang Perkuat Layanan Terpadu untuk Korban Kekerasan Perempuan dan Anak

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 15:06 WIB

Bulog Pastikan Penyaluran Beras SPHP Jaga Stabilitas Harga di Lumajang

Kamis, 18 September 2025 - 15:00 WIB

Wabup Lumajang Tekankan Pentingnya Agen Muda Kesehatan Lewat Latgab SBH

Kamis, 18 September 2025 - 10:59 WIB

Pemkot Surabaya Beri Penghargaan kepada 37 Warga Penjaga Ketertiban Kota

Kamis, 18 September 2025 - 10:57 WIB

Pemkot Surabaya Gelar Kelas Orang Tua Puspaga RW, Rini Indriyani Tekankan Pentingnya Komunikasi dengan Anak

Kamis, 18 September 2025 - 10:16 WIB

Diperta Probolinggo Gelar Pelatihan Kendalikan OPT Tembakau

Berita Terbaru

Nenek Khotijah (59), warga Dusun Bajur Barat, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang dilaporkan hilang sejak Rabu malam (17/9/2025).

Peristiwa

Nenek di Pasean Pamekasan Hilang Usai Tinggalkan Rumah

Kamis, 18 Sep 2025 - 15:08 WIB