Harga Cabai dan Tomat di Surabaya Stabil, Stok Aman di Tengah Perubahan Musim

Rabu, 30 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, detikkota.com – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surabaya memastikan harga dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Kota Pahlawan dalam kondisi aman. Salah satu fokus pemantauan adalah harga cabai rawit merah dan tomat sayur yang hingga akhir Juli 2025 dinyatakan masih stabil, bahkan cenderung mengalami penurunan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menyampaikan bahwa pemantauan dilakukan setiap hari guna mengontrol dinamika harga di pasaran.

“Dari data kami, harga cabai dan tomat masih stabil. Tidak ada lonjakan yang signifikan sepanjang Juli,” ujar Antiek, Selasa (29/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan data mingguan, harga cabai rawit merah tercatat menurun sejak awal Juli. Pada minggu pertama, harga beli sebesar Rp56.020/kg dan harga jual Rp62.380/kg. Di minggu keempat, harga beli turun menjadi Rp37.963/kg dan harga jual Rp44.148/kg.

Sementara itu, harga tomat sayur juga menunjukkan tren serupa. Harga beli pada minggu pertama Juli sebesar Rp24.100/kg dan harga jual Rp27.800/kg. Memasuki minggu keempat, harga beli turun menjadi Rp19.500/kg, sedangkan harga jual tercatat Rp24.333/kg.

Antiek menjelaskan bahwa musim dingin atau bediding yang terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur tidak berdampak signifikan pada produksi cabai dan tomat. Surabaya tetap mendapatkan pasokan dari sentra pertanian seperti Kediri, Blitar, dan Pasuruan tanpa hambatan distribusi.

“Pasokan tetap lancar, tidak ada kendala yang berarti. Kami juga terus berkoordinasi dengan Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) agar distribusi tetap terjaga,” imbuhnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap bijak dalam mengonsumsi bahan pangan agar tidak menimbulkan pemborosan.

“Stok aman dan harga stabil. Masyarakat cukup konsumsi sesuai kebutuhan agar tidak terjadi food waste,” tutup Antiek.

Berita Terkait

Tim Itwasda Polda Jatim Gelar Audit Kinerja Tahap II di Polres Sumenep
BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan
DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen
Siswa SDN Tamberu 2 Belajar di Tenda Dekat TPA, DPRD Pamekasan Desak Solusi Cepat
Dari Kain ke Peradaban: Batik Tulis Canteng Koneng Hidupkan Nilai Sumpah Pemuda
Balmon Surabaya Gelar UNAR 2025 di Pamekasan, 60 Peserta Ikuti Ujian Amatir Radio
Kapolres Sumenep Ajak Komunitas Ojek Online Jadi Pelopor Kamtibmas
Sumenep Komitmen Wujudkan Lingkungan Digital Sehat Tanpa Judi Online

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 15:18 WIB

Tim Itwasda Polda Jatim Gelar Audit Kinerja Tahap II di Polres Sumenep

Kamis, 30 Oktober 2025 - 13:37 WIB

BMKG Imbau Warga Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem, Lumajang Masuk Daerah Rawan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 11:42 WIB

DLH Surabaya Selidiki Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Urip dan Kalimas, Diduga Akibat Penurunan Kadar Oksigen

Rabu, 29 Oktober 2025 - 10:55 WIB

Siswa SDN Tamberu 2 Belajar di Tenda Dekat TPA, DPRD Pamekasan Desak Solusi Cepat

Selasa, 28 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Dari Kain ke Peradaban: Batik Tulis Canteng Koneng Hidupkan Nilai Sumpah Pemuda

Berita Terbaru